Pakar hukum internasional Hikmanto Juwana menyebut Israel ingin memusnahkan Hamas di seluruh wilayah Palestina dengan terus-menerus melakukan serangan. Salah satunya di Kota Rafah.
"Dari pernyataan PM Netanyahu mengatakan bahwa ada tidaknya kesepakatan (gencatan senjata), maka Israel akan tetap menyerang Rafah," kata Hikmanto dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Rabu, 8 Mei 2024.
Menurut Israel, ada satu batalion Hamas yang mereka hancurkan. Sehingga, Kota Rafah bersih dari Hamas.
"Oleh karena itu, serangan dilakukan meskipun akan ada gencatan senjata. Ini yang menjadi tujuan Israel," ujar Hikmanto.
Hikmanto menduga dengan adanya serangan Israel di Kota Rafah, maka mereka bisa 'menguasai' Gaza. Sebab, tak ada lagi serangan dari Hamas ke Israel.
Diketahui, kelompok pejuang Palestina, Hamas mengatakan pihaknya telah menyetujui proposal gencatan senjata dalam perang tujuh bulan di Gaza yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir. Meskipun Israel mengatakan proposal tersebut tidak memenuhi tuntutannya.
“Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik gerakan Hamas, melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan dengan Menteri Intelijen Mesir, Abbas Kamel, dan memberi tahu mereka tentang persetujuan Hamas atas proposal mengenai perjanjian gencatan senjata,” kata kelompok Hamas dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs resminya pada Senin 6 Mei, 2024, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa 7 Mei 2024.
Namun, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan yang diusulkan tidak memenuhi tuntutan Israel dan pihaknya akan mengirim delegasi untuk bertemu dengan para perunding.
“Meskipun proposal Hamas jauh dari persyaratan yang diperlukan Israel, Israel akan mengirimkan delegasi kerja ke mediator untuk memanfaatkan kemungkinan mencapai kesepakatan di bawah kondisi yang dapat diterima oleh Israel,” kata Netanyahu dalam sebuah postingan di X.