Tel Aviv: Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung parlemen Israel menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mundur. Mereka sambil membawa poster yang isinya menyalahkan Netanyahu atas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023.
Reuven Kalifoni, salah satu pengunjuk rasa, mengatakan karir Netanyahu hanya diisi dengan peperangan. Dia hanya fokus memerangi satu kelompok saja.
"Melawan kelompok lain di Israel. Jadi menurut saya yang terbaik adalah dia pergi secepat mungkin," kata Kalifoni, Rabu, 15 November 2023.
"Dia tidak layak menjabat. Tentu saja dia bukanlah orang yang menganggap kepentingan negara Israel adalah tugas utamanya," katanya.
Pengunjuk rasa lainnya, Alon Shirizly menyebut Netanyahu menjadi orang yang pantas disalahkan atas konflik dengan Palestina saat ini. Dia harus segera mundur.
"Karena apa yang terjadi sekarang sangat buruk. Kami tidak bisa menerima jika dia tetap menjadi perdana menteri kami," ujar Shirizly.
11 ribu lebih warga Palestina di Gaza tewas dengan dua pertiganya perempuan dan anak-anak. Sebanyak 2.700 orang masih dinyatakan hilang.
Pemerintah Israel menyatakan tidak akan melakukan gencatan senjata hingga sekitar 230 sandra tersisa dipulangkan. Israel belakangan mengoreksi jumlah korban meninggal dari pihak Israel menjadi 1.200 orang.