Jangan Tertipu Euforia dan Jargon Kontestan Pemilu

Genderang kampanye telah ditabuh. Masing-masing kandidat capres-cawapres telah memulai kampanye dengan mengumbar janji manis ke berbagai penjuru Nusantara demi menggapai kekuasaan 2024 mendatang.

Ketiga paslon menempuh segala cara untuk meraih dukungan dan simpati publik tak terkecuali menggandeng anak muda sebagai juru bicara bahkan sebagai juru kampanye yang memiliki tugas berat yakni meyakinkan publik untuk memilih kandidat yang mereka usung.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Faldo Maldini mengatakan Pemilu 2024 ini harus dijalani secara santai dan momen Pilpres harus dijadikan momen bagi anak muda agar tidak salah pilih dan lebih tepat dalam menentukan pilihan pemimpin ke depan.

Sementara itu, Wakil Deputi Bidang Milenial dan Gen Z Timnas AMIN, Lathifa Al Anshori menegaskan anak muda adalah generasi yang harus selalu hadir bersama-sama dengan pemimpin ke depan dalam bekerja membangun negeri.

Hal serupa juga dinyatakan Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro yang mengatakan anak muda harus dimanfaatkan sebagai subjek agar terlibat dalam membangun negeri ini. Hal tersebut dinilai penting karena ke depan peran anak mudalah yang sangat terlihat dalam membantu Ganjar-Mahfud jika memenangkan Pilpres 2024.

Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan kampanye pemilu dan Pilpres ini harus benar-benar bisa dimanfaatkan oleh semua tim pemenangan termasuk anak muda yang menjadi juru bicara. Burhan menegaskan ketiga kandidat harus bisa mengontrol diri agar hasil pemilu dan pilpres harus benar-benar berkualitas dan bisa adu gagasan, bukan justru saling menyerang.

Kini sejumlah strategi jitu telah disusun rapi oleh masing-masing tim pemenangan guna memengaruhi publik dengan mengunggulkan masing-masing kandidat capres-cawapres. Tentu untuk satu tujuan yakni terpilihnya pemimpin negeri yang berkualitas dari hasil pemilu yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan legitimasinya ke seluruh rakyat Indonesia.