ICSF: Pembobol Data di KPU Tak Bekerja Sendiri

29 November 2023 19:48

Pendiri Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja K mengungkap bahwa pelaku pembobolan 204 juta data pemilih di KPU tidak bekerja sendiri. Ia menduga pelakunya merupakan sindikat hacker yang bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. 

"Jika mau meretas seperti KPU, itu tidak dilakukan oleh pelaku tunggal, pelakunya pasti berkelompok dan punya peran masing-masing," kata Ardi dalam tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Rabu, 29 November 2023. 

Menurut Ardi, pelaku memanfaatkan celah untuk meretas KPU. Sehingga, celah tersebut harus segera ditemukan agar tidak bisa ditembus peretas kembali. 

Ardi menyarankan agar KPU mengubah pola-pola dalam menyiasati pengadaan barang teknologi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kembali terulang. 

"KPU adalah lembaga strategis yang mengelola aset kritis yaitu data masyarakat," ujar Ardi.

Ardi mengungkap bahwa peretasan yang menimbulkan kebocoran data bukan hanya di KPU. Peretasan juga terjadi di kementerian dan lembaga lain. 

"Ini menunjukkan bahwa kemampuan kita dalam melindungi aset kritis kita berupa data sangat terbatas," ucapnya. 

Bagi masyarakat, kata Ardi, sudah tidak ada upaya untuk melindungi data yang telah bocor tersebut. Sebab, data tersebut sudah tersebar.

"Kita hanya menunggu nasib, suatu saat pasti akan sampai ke kita," ujar Ardi.

Sebelumnya, Website resmi Komisi Pemilihan Umum dilaporkan dibobol oleh hacker dan kabarnya 204 juta data DPT bocor dan diperjualbelikan di dark web. 

Peretasan ini dilaporkan oleh lembaga riset siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Indonesia. Menurut lembaga ini data KPU diretas dan dibagikan oleh akun anonim bernama Jimbo dan diperjualbelikan dengan harga USD4 ribu atau sekitar Rp1,2 miliar.

Menanggapi hal ini Komisioner KPU RI, Idham Kholik mengatakan saat ini pihak KPU sedang melakukan pengecekan pada sistem data di KPU dan bekerja sama dengan tim gugus tugas keamanan siber KPU untuk melacak adanya peretasan data.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)