Media Sosial Tingkatkan Depresi Anak dan Remaja AS

17 December 2023 10:01

Washington, D.C: Isu kesehatan mental tak hanya jadi sorotan di Indonesia. Di Amerika Serikat dan banyak negara lain, peran media sosial dan dampaknya pada kesehatan mental juga terus menjadi sorotan, terutama bagi pengguna termuda.

Beragam restriksi hingga gugatan menuntut perusahaan media sosial lebih proaktif mencegah perundungan hingga algoritma yang dituduh mencelakakan anak.

Pemerintah di 33 negara bagian Amerika Serikat menggugat Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram. Gugatan ini juga mengacu pada gugatan terpisah soal bullying atau perundungan online di media sosial.

Menurut penggugat, tak hanya konten media sosial yang membahayakan anak-anak. Tapi juga cara beroperasinya yang dirancang untuk menimbulkan ketagihan.

Menurut Meta, ada sekitar 30 fitur dan opsi untuk membantu anak dan remaja melindungi privasi dan keselamatan mereka. Tapi kepada Wakil Rakyat AS, seorang mantan Spesialis Keamanan Facebook mengatakan fitur-fitur ini tak selalu efektif.

Tak hanya Facebook, jejaring sosial lainnya juga dituntut lebih proaktif. Menurut peneliti dari San Diego State University, depresi pada anak remaja meningkat sejak 2012 bersamaan dengan digunakannya secara luas ponsel pintar

Sementara survei terpisah oleh Pew Research Center menunjukkan saat ini sekitar 95% remaja di Amerika Serikat memiliki smartphone dan sekitar 97 mengakses interner setiap harinya.

Sebagian peneliti menyatakan media sosial tak hanya berdampak buruk pada remaja dan anak. Anak dan remaja pun sadar bahwa konten yang disajikan memang sesuai dengan data pribadi yang telah dikumpulkan. their

Menurut pantauan Pew, TikTok, Instagram, dan Snapchat menjadi tiga media sosial utama yang digunakan anak-anak dan remaja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)