Zein Zahiratul Fauziyyah • 23 August 2025 15:07
Jakarta: Gempa bumi dengan magnitudo 4,7 mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu, 20 Agustus 2025 malam. Badan Geologi mencatat, gempa ini dipicu oleh aktivitas Sesar Baribis yang membentang di wilayah utara Jawa Barat.
Kepala Badan Geologi menjelaskan dalam keterangannya, analisis parameter menunjukkan bahwa gempa diakibatkan oleh sesar naik pada zona Sesar Baribis.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa berada pada koordinat 6,52° Lintang Selatan – 107,25° Bujur Timur atau 19 kilometer (km) arah tenggara Bekasi, dengan kedalaman 10 km. Meski kekuatannya relatif kecil, guncangan terasa cukup signifikan di sejumlah titik.
BACA : Apa Itu Sesar Lembang yang Guncang Cimahi? Ini Penjelasan BMKG |
Apa Itu Sesar Baribis?
Sesar Baribis merupakan salah satu sesar aktif di Pulau Jawa yang termasuk dalam Java Back-arc Thrust. Menurut peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo, sesar ini melewati wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, hingga perbatasan selatan Jakarta (Depok) dan Bogor.
Dalam penelitiannya yang dimuat di jurnal Tectonics (2022), Sonny menyebut Sesar Baribis telah aktif sejak 50 ribu tahun lalu pada segmen Tampomas, dan masih menunjukkan aktivitas hingga saat ini. Bahkan, data geologi mengungkap bahwa pergerakan sesar ini telah berlangsung sejak 11 ribu tahun yang lalu.
“Jejak morfologi dari data Digital Elevation Model menunjukkan Sesar Baribis menerus ke arah barat melewati Subang hingga selatan Jakarta dan Bogor,” kata Sonny, seperti dikutip dari laman BRIN, Jumat, 22 Agustus 2025.
Potensi dan Kewaspadaan
Dengan lintasan yang meliputi kota-kota padat penduduk, keberadaan Sesar Baribis menjadi perhatian serius. Kendati demikian, Badan Geologi menegaskan bahwa gempa Bekasi tidak diperkirakan menimbulkan dampak ikutan besar seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi, maupun longsoran.
Meski begitu, masyarakat tetap diimbau untuk menjaga kewaspadaan. Warga disarankan menjauhi daerah tebing yang rawan gerakan tanah, terutama ketika musim hujan.
Keberadaan Sesar Baribis menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap risiko kebencanaan. Upaya mitigasi, kesiapsiagaan, dan edukasi publik menjadi kunci dalam menghadapi potensi gempa di kawasan padat penduduk seperti Bekasi dan sekitarnya.
Nah, kalau dengar fakta bahwa Sesar Baribis melewati kota-kota besar seperti Bekasi dan Bogor, apa sih yang paling bikin kamu khawatir? Apakah soal kesiapsiagaan kita menghadapi gempa, atau justru kondisi bangunan di sekitar kita yang mungkin belum tahan gempa?
Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.