Dari Kebaya Kartini ke WBTB: Melangkah Menuju Pengakuan Internasional

23 February 2025 17:34

Kebaya, busana tradisional Indonesia yang kaya akan makna budaya dan sejarah, kini kembali digemari oleh generasi muda. Dua tokoh ternama, desainer Anne Avantie dan pegiat budaya Miranti Serad Ginanjar, berbagi pandangannya tentang kebaya sebagai simbol identitas perempuan dan upaya pelestariannya.

Kebaya lebih dari sekadar busana, merupakan bagian dari warisan budaya yang hidup dan menghidupi. Ini lah yang ditegaskan oleh desainer ternama, Anne Avantie, yang selama ini telah dikenal melalui karya-karya kebayanya. Menurut Anne, kebaya bukan hanya tentang pakaian, tetapi tentang makna dan semangat yang terkandung di dalamnya.

Anne Avantie percaya bahwa kebaya adalah simbol feminitas yang melampaui sekadar desain. Baginya, kebaya adalah energi yang menghidupkan setiap orang yang terlibat dalam proses pembuatannya dan setiap perempuan yang mengenakannya. Ia melihat kebaya sebagai bagian dari kehidupan yang terus berkembang, memberi kekuatan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
 

Baca:
Diskusi Kebaya: Keanggunan yang Diwariskan

“Kebaya bagi saya bukan sekadar sepotong baju, tapi sebuah pembaharuan hidup yang menghidupi dan menghidupkan. Setiap manik-manik, setiap jahitan, setiap kain, semua itu saling berhubungan dan memberikan kehidupan. Kebaya bukan hanya baju manten, tetapi kebaya ada di setiap hari, di hati setiap perempuan yang ingin menjadi lebih perempuan. Kebaya ini menjadi pengikat semangat kita untuk selalu bersatu dan menjaga kebersamaan. Saya berharap dengan kebaya ini, perempuan bisa semakin kuat, bisa menerima perbedaan, dan menerima keputusan hidup,” tutur Anne. 

Namun, kebaya juga membutuhkan upaya kolektif dalam melestarikan nilai-nilai tradisinya, agar terus relevan dengan generasi muda saat ini. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Miranti Serad Ginanjar, pegiat budaya Indonesia, yang berjuang untuk mengangkat kebaya sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Saat ini, Miranti sedang berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO dengan mendaftarkan kebaya kartini dan kebaya kutubaru sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Indonesia.

"Kita sudah harus mulai melakukan FGD (focus group discussion). Setelah itu, didaftarkan ke WBTB nasional. Karena sungguh disayangkan saat ini di Indonesia yang baru terdaftar baru kebaya kerancang dan labuh. Nah, sementara kita sama-sama tahu bahwa Jawa Tengah itu kan center of excellence dari budaya, semua budaya baik kebaya maupun budaya tari dan sebagainya yang menggunakan kebaya. Nah, intinya, setelah pendaftaran ICH di UNESCO, kami berharap ada program pelestarian kebaya yang terus berkelanjutan," ujar Miranti.

Miranti menekankan bahwa kebaya merupakan living heritage, artinya kebaya terus hidup dan dijaga melalui tradisi sehari-hari. Ia berharap peluang anak muda untuk berinovasi dalam desain tanpa mengabaikan esensinya akan dapat dilakukan melalui pendidikan dan pembinaan yang komprehensif. Kebaya, menurut Miranti, harus diterima oleh generasi muda dan diteruskan dari generasi ke generasi.

"Ini dimulai dari kutu baru dan kartini dari Jawa Tengah sehingga didaftarkan ke WBTB Nasional. Saya sangat bahagia karena Bunda Avantie itu kan juga tokoh ya, tokoh desainer kebaya di Jawa Tengah yang akan memulai FGD bersama Ibu Lestari. Tentunya untuk kebaya kartini yang memang sudah kita mulai dan hasilnya sudah ada di dalam buku dalam dokumentasi pendokumentasian ke UNESCO kemarin,” lanjut Miranti.

Miranti juga menyadari bahwa peluang untuk melibatkan generasi muda melalui sekolah-sekolah adalah langkah penting agar kebaya terus hidup dan berkembang. Melalui pendaftaran kebaya ke WBTB nasional, ia berharap budaya kebaya akan semakin dipercaya oleh masyarakat internasional dan menjadi simbol kebanggaan Indonesia di mata dunia.

Kebaya, sebagai warisan budaya yang hidup dan berkembang, memerlukan kerja sama dari berbagai pihak untuk menjaga esensinya. Upaya Miranti Serad Ginanjar dalam mendaftarkan kebaya kartini dan kebaya kutubaru ke WBTB nasional, serta kerja keras Anne Avantie melalui desain-desainnya, memberikan bukti bahwa kebaya merupakan simbol kehidupan, identitas, dan budaya Indonesia yang terus berkelanjutan untuk generasi-generasi berikutnya. (Nofia Andreana)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)