Kebaya resmi diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Sebuah pencapaian besar bagi Indonesia dalam melestarikan warisan budaya bangsa.
Untuk merayakan pengakuan ini, digelar sebuah diskusi antara timnas kebaya dan juga penulis buku kebaya bertajuk Keanggunan yang Diwariskan.
Pengakuan kebaya sebagai warisan budaya oleh UNESCO menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam diskusi Senin sore, 9 Desember 2024, kemarin yang dihadiri oleh timnas kebaya dan penulis buku Kebaya.
Tidak hanya menyoroti sejarah kebaya, tetapi juga upaya melestarikan dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi ini juga membahas pentingnya kebaya sebagai simbol persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia. Mengingat kebaya memiliki banyak variasi yang mempresentasikan daerah-daerah di nusantara.
“Tentang dokumentasi Dossier pada saat pendaftaran ke UNESCO. Alangkah baiknya jika dokumentasi itu kita bisa lihat sama-sama bagaimana gerakan kebaya itu dari sejarahnya, dari sesuai dengan yang isinya Dossier bahwa
knowledge tradisi juga
practice, juga s
kill, artinya ini semua diurut dari jenis-jenis kebaya,” kata Penulis Buku Kebaya Miranti Serad Ginandjar dalam keterangannya dikutip dari
Newsline, Metro TV, Selasa, 10 Desember 2024.
“Juga membahas kebaya-kebaya yang dipakai oleh para ibu negara, bagaimana bergeraknya kebaya dari masa ke masa, bagaimana anak muda dan komunitas mempergunakan kebaya, dan yang terakhir harapan tentunya setelah didaftarkan ke UNESCO bahwa kebaya dilestarikan dan hidup dalam keseharian kita,” ucap Miranti.