Indonesia-Malaysia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina

28 January 2025 21:06

Rakyat Palestina seperti bangsa lainnya di dunia, yakni memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri. Meski demikian, sejumlah negara dunia ingin ikut rembuk menentukan nasib bangsa Palestina, termasuk Indonesia dan Malaysia yang selama ini konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.

"Sikap kita kan selalu konsisten terhadap persoalan di Palestina karena itu amanat konstitusi bahwa kita akan mendukung kemerdekaan karena kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa," kata Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Philips Vermonte dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Selasa, 28 Januari 2025. 

Philips mengungkap bahwa Indonesia sejak pemerintahan Presiden Soekarno hingga Presiden Prabowo selalu mendorong solusi dua negara terkait Palestina. Presiden Prabowo, kata Philips, juga mendukung gencatan senjata demi kemanusiaan.

"Indonesia berkomitmen seperti disampaikan oleh Presiden Prabowo memberikan bantuan dalam Framework PBB bahwa kita akan memberikan bantuan kemanusiaan, mendukung program-program United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) dan bahkan Presiden Palestina mengapresiasi juga secara langsung ketika Presiden Prabowo berpidato di Yordania, 11 Juni 2024, waktu itu status beliau adalah presiden terpilih," jelasnya. 
 

Baca juga: Bertemu PM Malaysia, Presiden Prabowo Bahas Soal Tenaga Kerja

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan sikapnya terhadap Palestina, termasuk soal gencatan senjata yang diharapkan berlangsung secara permanen. Sikap itu disambut Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim yang secara konsisten bersuara untuk Palestina. 

"Masalah Palestina kita berada dalam satu garis. Kita tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan kita sangat tegas bahwa the only solution is a two state solution, itu pun yang kita selalu sampaikan," kata Prabowo. 

Meski Indonesia dan Malaysia sepakat soal solusi dua negara terkait Palestina, namun solusi ini bagi sebagian kalangan dinilai tidak akan dijalankan oleh Zionis Israel yang hingga kini ngotot menguasai seluruh Tanah Air Palestina.

Solusi dua negara merujuk pada Perjanjian Oslo 1993 yang hanya disepakati oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel alias bukan kesepakatan seluruh rakyat Palestina. Solusi itu dicetuskan Inggris yang juga membidani lahirnya negara buatan Zionis Israel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)