DPR & Metro TV Bekerja Sama Perkuat Publikasi

DPR RI menggandeng Metro TV melalui penandatanganan nota kesepahaman untuk memperkuat kolaborasi dalam kerja sama publikasi. Peran media dinilai penting dalam membangun citra DPR yang lebih seimbang serta meningkatkan edukasi politik publik.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Metro TV dan TV Parlemen ini berlangsung di ruang VVIP DPR RI. Acara dihadiri oleh Direktur Utama Metro TV Arief Suditomo, Pemimpin Redaksi Metro TV Budiyanto, Direktur Sales dan Marketing Meniek Andini, serta Kepala Divisi Sales Isabella Diart.

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad menegaskan kerja sama dengan media seperti Metro TV merupakan terobosan untuk menguatkan transparansi. Menurutnya, media yang terikat kode etik jurnalistik menjadi kunci agar informasi yang sampai ke publik bisa dipertanggungjawabkan.

"Kita membuat MoU untuk bagaimana menyampaikan informasi yang objektif dan betul-betul valid. Kita harapkan dengan kerja sama ini bukan hanya penandatanganan secara administratif, tetapi bagaimana membangun bangsa ini dengan memberikan informasi tentang apa yang betul-betul terjadi," ujar Cucun Ahmad.

Kepala Biro Pemberitaan Parlemen, Indra Pahlevi menyebut kerja sama dengan media eksternal menjadi langkah penting untuk mengedukasi publik mengenai kinerja DPR secara utuh.

"Kami tidak cukup mungkin untuk bisa menyampaikan semua informasi tentang kinerja DPR RI kepada publik tanpa bantuan teman-teman media eksternal, terutama media mainstream seperti Metro TV ini. Publik perlu diberikan informasi yang utuh tentang kinerja DPR," kata Indra.

Sementara itu, Direktur Utama Metro TV Arief Suditomo menyampaikan bahwa MoU ini merupakan bentuk komitmen Metro TV untuk menjadi bagian dari transformasi informasi publik yang berkualitas.

"Keberadaan kita di sini adalah untuk menggarisbawahi bahwa hal-hal utama dari legislasi, pengelolaan anggaran, dan kemitraan itu akan menjadi bagian yang kita sorot, di saat banyak sekali informasi yang akan mendistraksi publik. Kita akan memberikan kepada publik 'menu-menu yang sehat' yang terkait dengan tugas-tugas utama yang substansial dari DPR," ungkap Arief Suditomo.