Dedi Mulyadi Telusuri Kebenaran Anggaran Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menginvestigasi langsung ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Bank Indonesia (BI) untuk menelusuri kebenaran anggaran Rp4,1 triliun. 

Kemarahan Dedi Mulyadi memuncak setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melansir data yang menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar memiliki simpanan jumbo. 

Sebelum ke pemerintah pusat, Dedi menginterogasi pejabat tinggi di lingkungannya. Menurut data yang ia pegang, per Oktober 2025, tidak ada simpanan Pemprov Jabar yang mencapai angka fantastis Rp4,1 triliun.

"Ada enggak uang yang tersimpan di deposito?," tanya Dedi ke anak buahnya. 

"Tidak ada, clear." jawab anak buah Dedi Mulyadi. 

"Kas pemerintah?," tanya Dedi lagi. 

"Iya. RKUD namanya, Pak," ucap anak buahnya.
 

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Penjelasan ke BI soal APBD Mengendap

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menampik pernyataan Menkeu Purbaya terkait 15 daerah yang menyimpan dana (bukan) di bank (pembangunan daerahnya), termasuk Jawa Barat, dalam rapat inflasi daerah bersama Mendagri Tito Karnavian, Senin, 20 Oktober 2025.

Pemprov Jawa Barat disebut Purbaya menyimpan deposito sebesar Rp4,17 triliun. Selain Jawa Barat, Purbaya juga menyebut Pemerintah Provinsi Jakarta menyimpan deposito Rp14,68 triliun dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Rp6,8 triliun.

Purbaya menjelaskan data tersebut dari BI yang mengungkap dana yang mengendap di rekening kas daerah mencapai Rp233 triliun, meliputi simpanan pemerintah kabupaten sebesar Rp134,2 triliun, simpanan pemerintah provinsi Rp60,2 triliun, dan simpanan pemerintah kota Rp39,5 triliun.