Berdasarkan data dari Drone Emprit, pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo sebagai bacawapres Prabowo Subianto mendapat respons negatif dari media sosial. Menurut Senior Analyst Drone Emprit Yan Kurniawan, hal tersebut disebabkan oleh kekecewaan publik atas putusan MK pada 16 Oktober lalu.
"Di media sosial itu negatifnya 44% ya, walaupun positifnya juga 41%," kata Yan Kurniawan.
"Di tanggal 16 itu trending topik #KamiMuak cukup besar dan panjang, terkait dengan kekecewaan publik adanya cawapres yang bisa berangkat dari anak muda dan dia ternyata bisa maju. Dalam hal ini, orang sudah tahu bukan masalah mudanya, tapi orientasinya pasti untuk mencalonkan atau meloloskan Gibran sebagai calon wakil presiden," lanjutnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto sudah mengumumkan bahwa Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai pendampingnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Nama putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu disebut terpilih secara aklamasi oleh para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo di kediamannya di Jakarta Selatan, Minggu malam, 22 Oktober 2023.