Gelombang PHK Masih Berpontensi Hantui 2025

31 December 2024 14:18

Berbagai tantangan ekonomi diproyeksikan masih akan menekan Indonesia pada tahun depan, termasuk industri manufaktur. Apabila tidak ada kebijakan cepat dan tepat, dikhawatirkan gelombang PHK masih akan menghantui Indonesia di 2025. 

Beratnya tantangan ekonomi, khususnya di industri manufaktur masih akan menghantui Indonesia di tahun 2025. Hal tersebut salah satunya ditunjukan dari data PMI Manufaktur yang dirilis S&P Global, mencatatkan kontraksi selama lima bulan berturut-turut.

Hal ini menunjukan penurunan permintaan yang mengakibatkan produksi turun, sehingga belanja bahan baku pun menurun. Kondisi ini menyebabkan gelombang PHK besar-besaran, di mana Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkap per Januari sampai awal Desember 2024 mencatat ada 80 ribu orang tenaga kerja terkena PHK. 
 

Baca juga: Meski Pailit, Pemerintah Pastikan Tak Ada PHK di Sritex


Kemnaker bahkan mendapat laporan akan ada potensi penambahan kasus PHK terhadap pekerja lebih dari 60 perusahaan. 

"Kemarin saya berdiskusi dengan kawan-kawan ada sekitar 60 perusahaan yang akan melakukan PHK. Ini kan mengerikan sekali." ucap Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer .

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer menyebut, berdasarkan informasi yang ia peroleh dari laporan kalangan pengusaha dan serikat pekerja disebutkan bahwa Permendag Nomor 8 Tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor menjadi dalang dalam pelemahan sektor industri, dan memicu gelombang PHK. 

Pada awalnya, Permendag tersebut bertujuan untuk mempercepat proses masuknya barang ke Indonesia, yang menghapus persyarakatan pertimbangan teknis untuk beberapa komoditas impor

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)