Pengamat: Vatikan Sudah Lama Memperhatikan Indonesia

6 September 2024 16:14

Jakarta: Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dalam perjalanan apostoliknya. Banyak kalangan menilai Indonesia special di mata Paus Fransiskus.

Pengamat Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja sepakat dengan pandangan tersebut. Terlebih Indonesia dikenal dunia memiliki banyak suku, budaya, dan mayoritas penduduknya beragama Islam. Hal itu yang sudah lama diperhatikan oleh Vatikan.

"Vatikan sendiri sudah lama selalu memperhatikan Indonesia. Satu faktor paling kunci selain bahwa Indonesia sangat beragam suku bangsanya, relatif adil, tenang, dan rukun," ujar Dinna, dalam program Metro Siang Metro TV Jumat, 6 September 2024.

Hal lain yang membuat Vatikan tertarik dengan Indonesia ialah selalu rutin mengirimkan misionaris setiap tahunnya. Walaupun penduduknya mayoritas Islam, Indonesia selalu konsisten mengirimkan misionaris.

?

Baca: Kunjungan Paus Fransiskus Dinilai Momentum Perkuat Pesan Perdamaian

Padahal jumlah pemeluk agama Katolik di Indonesia terbilang sedikit secara nominal. Sekitar tiga persen dari jumlah penduduk Indonesia.

"Tapi 8,3 juta itu bukan angka yang kecil. Apalagi kita kontraskan tadi dengan jumlah penduduk di Vatikan. Begitu kecil," ujarnya.

Melihat fakta tersebut, tentunya Paus Fransiskus berharap Indonesia bisa dijadikan contoh oleh banyak negara. Bahwa ada negara di mana warganya dengan berbeda agama, suku, dan ras, bisa hidup rukun berdampingan.

"Di tengah gejolak dunia yang sedang penuh dengan kekerasan, penuh dengan konflik, ekstremisme, dan semacamnya, Paus datang ke wilayah di mana satu model kerukunan beragama itu bisa menghadirkan suasana yang lebih teduh," kata Dinna.

Dinna menilai kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia juga menunjukkan keberhasilan pemimpin Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, para pemimpin Indonesia dinilai berhasil menjaga sikap toleransi dalam menerima pemimpin tertinggi umat Katolik.

"Secara politik ini juga penting. Menggambarkan bahwa pemimpin kita juga pemimpin yang toleran terhadap agama lain," ucapnya.


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)