Anggy Umbara Sebut Film 'Vina: Sebelum 7 Hari' Tak Bikin Gaduh

Sutradara film Vina, Anggy Umbara menyebut film 'Vina: Sebelum 7 Hari' tak membuat kegaduhan di masyarakat. Justru, ia menilai film ini membawa kebaikan. 

"Ramai dibicarakan, iya, itu hak para netizen, tidak dilarang. Mereka mau berspekulasi bernarasi seperti apapun itu hak mereka," kata Anggy dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Rabu, 29 Mei 2024.

Anggy berharap denganadanya film 'Vina: Sebelum 7 Hari', keadilan bisa ditegakkan. Sehingga, kasus Vina bisa segera tuntas dan selesai. 

"Dari awal pembuatan film ini, kita ingin awareness akan bullying, bahaya geng motor, kekerasan seksual, dan kriminalisasi," ujar Anggy. 

Film 'Vina: Sebelum 7 Hari', kata Anggy, bentuk kegelisahan dari masyarakat dan keluarga Vina agar kasus ini diselesaikan dan tiga DPO ditangkap. Film ini berdasarkan sudut pandang keluarga Vina. 
 

Baca juga: ALMI: Film 'Vina: Sebelum 7 Hari' Bikin Gaduh

Sebelumnya, Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) mengadukan film 'Vina: Sebelum 7 Hari' ke Bareskrim Polri. Pengaduan ini dibuat lantaran film pembunuhan tentang Vina dan Eky yang terjadi pada 2016 lalu telah membuat kegaduhan di masyarakat.

ALMI meminta agar film 'Vina: Sebelum 7 Hari' yang sedang tayang di layar lebar agar ditarik dari peredaran. Permintaan tersebut dilayangkan lewat pengaduan masyarakat di Bareskrim Polri, hari ini, Rabu, 29 Mei 2024. 

Ketua ALMI Zainul Arifin menyebutkan beredarnya film ini telah membuat kegaduhan di masyarakat lantaran banyaknya opini negatif terkait kasus pembunuhan sepasang kekasih Dewi Arsita Vina alias Vina dan Muhammad Rizky Rudiana alias Eky yang terjadi pada 2016 lalu di Cirebon, Jawa Barat.

Menurut Zainul, opini negatif dari masyarakat itu dapat mempengaruhi hasil penyidikan dan majelis hakim dalam memutuskan perkara. Sehingga, Zainul menilai film 'Vina: Sebelum 7 Hari' itu telah melanggar pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto pasal 45 tentang ujaran kebencian.