Sejumlah kota penting di Israel mengalami kerusakan para akibat serangan balasan Iran. Sementara itu, setelah Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar, Donald Trump justru mengklaim Iran dan Israel telah sepakat untuk melakukan kejatan senjata.
Kerusakan parah terjadi di sejumlah kota penting Israel akibat serangan balasan Iran termasuk di Ibu Kota Tel Aviv. Kerusakan masif terlihat di sejumlah lokasi di Kota Tel Aviv. Warga pun dilanda kepanikan hingga harus bersembunyi di dalam bunker untuk menghindari serangan rudal Iran.
Kerusakan masif juga terlihat di kota Bersyeba. Terjadi kerusakan masif akibat serangan rudal Israel. Tim pencarian dan penyelamatan di kota terbesar di Israel Selatan itu pun digerakkan untuk mencari korban akibat serangan tersebut.
Setidaknya empat jenazah telah ditemukan dari sebuah gedung dan upaya pencarian masih terus dilakukan. Rangkaian serangan Iran juga mengakibatkan warga Haifa dilanda kepanikan.
Sirine peringatan meraung hingga warga berlarian ke tempat perlindungan. Sejumlah gedung rusak parah di kota tersebut. Tidak hanya fasilitas militer, serangan rudal Iran juga menghancurkan kilang minyak utama Israel di Teluk Haifa hingga mengakibatkan seluruh fasilitas ditutup total.
Di sisi lain, pihak militer Israel merilis sebuah video yang memperlihatkan serangan yang dilakukan Israel di enam bandara milik Iran. IDF membenarkan hal tersebut dan menyatakan serangan dilakukan dengan menyesar sejumlah pesawat jet tempur, helikopter, kendaraan udara tak berawak, dan personel militer Iran.
Tak hanya itu, Israel juga menyatakan telah menyerang peluncur rudal dan tempat penyimpanan di Iran Barat dekat perbatasan dengan Irak.
Sementara itu, melalui cuitannya di akun X, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan Iran dan Israel telah sepakat untuk gencatan senjata.
Gencatan senjata dimulai pada Selasa, 24 Juni 2025 pukul 4.00 GMT. Pengumuman Trump itu muncul beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan terhadap pangkalan militer Amerika di Qatar yang ia gambarkan sebagai balasan lemah atas serangan Amerika Serikat pada akhir pekan terhadap situs nuklir Iran.