Iran dan Israel telah memulai gencatan senjata pada 24 Juni 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 25 June 2025 12:37
Teheran: Pengadilan Iran mengatakan pada hari Rabu, 25 Juni 2025, bahwa tiga orang yang dihukum karena memata-matai Israel telah dieksekusi mati. Pengumuman ini disampaikan sehari setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel tampaknya sudah mulai berlaku.
“Idris Ali, Azad Shojai dan Rasoul Ahmad Rasoul, yang berusaha mengimpor peralatan ke negara tersebut untuk melakukan pembunuhan, ditangkap dan diadili karena … bekerja sama dengan rezim Zionis,” kata pengadilan, mengacu pada Israel.
“Hukuman itu dilaksanakan pagi ini, dan mereka digantung,” tambahnya, dikutip dari The National, Rabu 25 Juni 2025.
Eksekusi tersebut dilakukan di Urmia, sebuah kota di Iran barat laut yang menjadi rumah bagi kelompok etnis minoritas seperti Azeri dan Kurdi.
Iran secara teratur mengumumkan eksekusi terhadap mereka yang dihukum karena bekerja untuk badan intelijen asing. Setelah perang pecah dengan Israel pada 13 Juni, otoritas Iran bersumpah untuk segera mengadili para tersangka yang ditangkap karena bekerja sama dengan musuh bebuyutannya.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata pada hari Selasa setelah 12 hari pemboman yang intens dan belum pernah terjadi sebelumnya antara Israel dan Iran. Gencatan senjata tampaknya bertahan pada hari Rabu meskipun ada ketidakpastian.
Iran mengalami pukulan signifikan terhadap program nuklirnya selama perang dan Israel membanggakan penggunaan agen Mossad di lapangan untuk melakukan operasi rahasia. Sejak itu, Teheran telah mengumumkan beberapa eksekusi yang terkait dengan mata-mata untuk Israel.
Teheran telah menghukum mati banyak orang yang dihukum karena memiliki hubungan dengan Mossad dan mendukung operasinya. Iran telah lama menuduh intelijen Israel melakukan operasi sabotase terhadap fasilitas nuklirnya dan membunuh para ilmuwannya.
Kelompok hak asasi manusia menuduh Iran melakukan pengadilan palsu dan menjatuhkan hukuman karena memata-matai tanpa bukti yang kredibel.
Baca juga: Trump Frustrasi Israel Masih Lakukan Serangan usai Kesepakatan Gencatan Senjata