Anggi Tondi Martaon • 21 August 2025 09:53
Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah keras video viral yang menunjukkan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut guru sebagai "beban negara". Melalui rilis resmi, Kemenkeu menegaskan video tersebut merupakan manipulasi teknologi deepfake yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan publik.
Deepfake adalah teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang mampu membuat konten video atau audio palsu namun terlihat sangat realistis. Teknologi ini menggunakan algoritma Deep Neural Networks (DNN) dan Generative Adversarial Networks (GAN) untuk mempelajari dan mereplikasi wajah, suara, serta ekspresi seseorang.
Bahaya dan Dampak Sistemik
Manipulasi
deepfake bukan hanya kasus isolasi. Pada 2023, CEO perusahaan energi di Inggris terkena
penipuan suara deepfake yang meniru atasannya. Akibat, penipuan tersebut mengakibatkan dia rugi USD243 ribu (Rp3,7 miliar).
Berdasarkan survei Kaspersky pada 2024, 62% masyarakat Asia Tenggara khawatir dengan ancaman d
eepfake yang mencakup disinformasi massal, perusakan reputasi pejabat atau figur publik, pelanggaran
privasi, dan penipuan finansial terstruktur.
Langkah Deteksi Dini
Masyarakat dapat mengidentifikasi konten deepfake melalui:
1. Analisis Visual
Perhatikan area wajah yang blur, gerakan mata tidak natural, atau ketidaksinkronan cahaya dan bayangan. Video
deepfake yang dibuat pasti tidak akan sempurna, setidaknya untuk engine AI yang ada sejauh ini.
2. Verifikasi Audio
Cek konsistensi suara dengan gerakan bibir. Video yang menggunakan
deepfake kerap kali memiliki inkonsistensi yang dapat dilihat.
3. Manfaatkan alat digital
Platform seperti
Microsoft Video Authenticator atau HONOR AI
Deepfake Detection menyediakan fitur deteksi
4. Kros-cek Sumber
Selalu konfirmasi ke saluran resmi instansi terkait atau sumber terpercaya lainnya.
Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.