Strategi Pengusaha Furnitur Jepara Hadapi Gempuran Tarif AS

11 July 2025 13:50

Kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, begitu berdampak pada pasar global furnitur. Kondisi tersebut membuat sejumlah pengusaha furnitur di Jepara, Jawa Tengah, mulai berbenah dan memunculkan inovasi baru. Seperti pada sentra industri furnitur kerajinan patung dan ukir di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. 

Guna memikat para buyer, para pengusaha furnitur kerajinan berinovasi dengan mengkombinasikan kayu seperti menggunakan kayu sonokeling yang dikombinasikan dengan kayu meh maupun jati. Ada pula yang memanfaatkan limbah menjadi souvenir yang juga siap untuk diekspor. 

Tidak lain inovasi tersebut guna memikat para buyer tetap melirik kreativitas kerajinan dalam negeri. Tak hanya dari Amerika saja, namun juga ditargetkan menyasar ke negara lain seperti di Eropa dan Asia.

"Menyikapi ini kita mengeluarkan produk-produk baru yang sekiranya tidak bisa diproduksi oleh buyer lain," jelas pengusaha mebel Jepara, Ratih Dyahsetio Aji.
 

Baca: Tarif 32% AS Berpotensi Lumpuhkan Industri Tekstil

Hal senada juga dikatakan Adit Saputra, salah satu manajer perusahaan furnitur di kawasan tersebut. Menurut Adit, hingga kini pihaknya dan para pengusaha furnitur lain masih menunggu dari buyer asal Amerika untuk proses pengiriman barang. Adit menyebut jika dihitung periode tahunan pasar Amerika memiliki kuota sekitar 30%, disusul pasar Asia. 

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menetapkan seluruh produk Indonesia yang masuk ke Amerika akan dikenakan tarif sebesar 32% mulai 1 Agustus 2025. Saat ini pemerintah Indonesia tengah melakukan negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat perihal kebijakan tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)