Raja Juli Antoni Evaluasi Faktor Keselamatan Pendakian

8 July 2025 14:05

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni akan melakukan evaluasi total untuk meningkatkan keselamatan pendaki. Menteri Kehutanan yang menekankan pentingnya memerhatikan faktor keselamatan dalam pendakian.

Raja Juli Antoni juga mengusulkan beberapa hal untuk meningkatkan keselamatan pendakian antara lain adalah penerapan atau penggunaan gelang radio frequency identification (RFID) ini untuk memantau di mana lokasi pendaki.

Gelang diharapkan bisa meningkatkan keselamatan pendaki dan memudahkan pencarian jika terjadi kecelakaan. Selain itu, Raja Juli Antoni juga mengusulkan pembuatan ketentuan prasyarat pendakian yang didasari oleh level kesulitan masing-masing gunung di Indonesia.

Dengan demikian diharapkan keselamatan pendaki bisa ditingkatkan dan resiko kecelakaan bisa diminimalisir. Ia mengatakan ada harapan evaluasi prosedur keamanan pendakian ini bisa memberikan hasil yang positif dan
meningkatkan keselamatan pendaki di taman nasional.
 

Baca: Jenazah Juliana Marins Dimakamkan

Bagaimana Persiapan Pendakian yang Benar?

Trekking Organizer Rinjani Nava Andromeda mengatakan persiapan fisik, mental, dan kelengkapan alat-alat sangat penting dalam pendakian gunung. Ia juga menyebut pendaki seharusnya mengetahui kondisi di gunung yang akan didaki sebelumnya.

"Standar keselamatan yang ada untuk Gunung Rinjani itu sebenarnya kalau untuk umur sendiri kayaknya kita enggak bisa pukul rata hanya untuk pemula atau misalnya pemuda atau remaja kayak gitu. Jadi kalau untuk standarisasi yang penting itu bisa mempersiapkan seperti fisik, mental, dan persiapan-persiapan lainnya seperti alat-alat gunung dan juga dibantu dengan tracking organizer untuk membantu memfasilitasi pendakian ke Gunung Rinjani," kata Nava dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Selasa, 8 Juli 2025.

"Persiapan yang bisa kita sendiri itu siapkan latihan fisik yang jelas terus udah itu mengenali. Jadi trekking organizer itu fungsinya itu untuk mengenalkan bagaimana cara mengorganize suatu pendakian. Jadi menggambarkan
bagaimana situasi dan kondisi yang ada di Gunung Rinjani," tambahnya.
 
Baca: Pendaki Ibu dan Anak Hilang di Gunung Batukaru Bali

Nava menegaskan pendaki setidaknya harus membekali pengetahuan tentang trek pendakian dan kondisi umum yang dapat terjadi di gunung. Hal itu dapat mencegah pendaki dari kecelakaan.

"Jadi para pendaki itu paham kalau misalnya trek yang bakal kita jalani itu seperti ini untuk dari ada berapa pos di perlawangan seperti apa, cuacanya seperti apa. Jadi enggak terlalu kaget gitu kalau misalnya sudah ada di lapangan sudah dijalanin. Itu berarti tanda siapnya pendaki. Karena pasti di media sosial juga sudah mudah diakses seperti apa gambaran Rinjani untuk cuacanya, jalur treknya, dan sebagainya," ucap Nava.

Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia Rahman Mukhlis menyambut baik regulasi klasifikasi pendaki dan gunung dalam upaya mencegah kecelakaan dalam pendakian.

"Prinsipnya semua masyarakat bisa melakukan kegiatan mendakian gunung. Cuma kalau dari tanggapan Pak Menteri  ke depannya itu ada penerapan regulasi dibuat klasifikasi atau grade gunungnya kemudian nanti rekomendasi. Jadi misalnya pemula hanya diperbolehkan pada gunung yang di level 1 misalnya level muda, terus dia sudah punya pengalaman lebih nantinya dia bisa meningkat lagi misalnya level 2, level 3, dan seterusnya," tuturnya.

"Kami menyambut baik rencana regulasi untuk penerapan klasifikasi dan rekomendasi bagi para pendaki gitu. bukan untuk membatasi masyarakat, tapi supaya kegiatan pendakian gunung berjalan dengan aman dan nyaman," tambahnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)