MER-C Khawatir Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

17 January 2025 09:32

Deir el-Balah: MER-C menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas. Namun mereka khawatir Israel berubah sikap pada menit-menit terakhir.

"Seperti yang kita ketahui selalu terkendala karena pihak Israel sering mengubah perjanjian pada saat-saat terakhir, sehingga tidak tercapai kesepakatan," ujar Laison Officer EMT MER-C, Marissa Noriti, dalam program Metro Pagi Primetime Metro TV, Jumat, 17 Januari 2025.

Marissa berpandangan seperti itu setelah melihat situasi terkini di Gaza. Militer zionis Israel masih melancarkan serangan setelah kesepakatan gencatan senjata tercapai. Banyak korban berjatuhan.

"Kamis (16 Januari 2025 waktu setempat) ini, dalam 24 jam terakhir, kurang lebih 80 warga Gaza dibunuh oleh Israel. 21 di antaranya anak-anak dan 25 wanita," ujar Marissa. 
 

Baca: Warga Palestina Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel

"Total yang kita ketahui sejak 7 Oktober 2024 telah mencapai 46.788 warga Gaza telah terbunuh dan 110.453 korban luka-luka," ujarnya.

Dia melihat rangkaian peristiwa itu sebagai upaya Israel untuk mensabotase terlaksananya gencatan senjata dan menunda pembicaraan lanjutan terkait pembebasan sandera. Marissa berharap dukungan dari dunia internasional untuk mencegah niat tidak baik dari Israel.

"Ini merupakan saat-saat kritikal yang diperlukan pengawasan dan tekanan dari dunia internasional untuk memastikan gencatan senjata benar-benar terwujud di jalur Gaza," ucap Marissa.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kelompok pejuang Palestina, Hamas memberi tahu Al Jazeera Arabic bahwa sebuah delegasi, yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, menyerahkan persetujuan Hamas atas usulan gencatan senjata dan kesepakatan tawanan kepada para mediator di Qatar dan Mesir.

“Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan Gaza yang baru setelah 15 bulan perang yang menghancurkan,” ujar sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan kepada BBC, Kamis 16 Januari 2025.

Tidak ada komentar langsung dari pemerintah Israel atau Hamas, tetapi seorang pejabat Hamas juga mengatakan kepada BBC bahwa kelompok tersebut telah menyetujui draf dari mediator AS, Qatar, dan Mesir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)