Bukti Kecelakaan KA Bangunkarta Diserahkan ke Polisi

PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 6 Yogyakarta belum dapat menyimpulkan penyebab terjadinya kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Bangunkarta dengan sejumlah kendaraan di pintu perlintasan 320, antara Stasiun Brambanan dan Stasiun Maguwo di Prambanan, Sleman. Pihaknya mengaku memohon maaf dan telah menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

Kecelakaan ini menjadi sorotan warganet, yang menduga petugas perlintasan tidak menutup palang pintu saat kereta akan melintas. Dugaan ini diperkuat dengan beredarnya video amatir di media sosial yang memperlihatkan palang pintu tetap terbuka saat kejadian.

Menanggapi hal ini, Kepala Daop 6 Yogyakarta, Bambang Respationo, mengaku pihaknya masih menyelidiki soal palang pintu yang diduga tidak tertutup tersebut.

"Nah, ini masih dicek dulu ya, masih dilihat dulu penyebabnya seperti apa semuanya. (Data) baru dikumpulin... Nanti kita akan terbuka," ujar Bambang.

Baca juga: Detik-Detik Mobil dan Motor Tertemper KA Bangunkarta

Sementara itu, Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setianto menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati saat akan melintasi rel kereta api.

"Kita mengimbau pada seluruh masyarakat, apabila di palang kereta api, tentunya langkah awal itu mengurangi kecepatan kemudian melihat situasi. Apalagi sudah ada bunyi sirena... Kalau sudah palang kereta diturunkan atau bergerak akan turun, itu sudah ada tandanya, ya, seharusnya itu wajib berhenti," tegasnya.

Dalam kejadian pada Selasa siang tersebut, Kereta Api Bangunkarta dari arah Solo menabrak satu unit mobil keluarga berisi suami istri dan dua balita serta dua sepeda motor. Akibatnya, tiga orang pengendara sepeda motor meninggal dunia di lokasi, sementara empat orang di dalam mobil selamat dan mengalami luka-luka.

(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)