Kerajinan Tangan Paviliun Indonesia Sita Atensi di Osaka Expo 2025

Kerajinan tangan di Paviliun Indonesia menjadi salah satu daya tarik pengunjung pada gelaran Osaka Expo 2025. Dewan Kerajinan Nasional atau Dekranas memiliki misi membawa karya-karya hasil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk ke pasar dunia.
 
Pada hari pembukaan paviliun Indonesia dalam gelaran Osaka Expo 2025, Minggu, 13 April 2025, kemarin, pengunjung tampak antusias dengan keunikan dari kerajinan tangan yang ditampilkan Indonesia. Dekranas sebagai salah satu kontributor dalam Rolly Exhibition membawa sejumlah kerajinan hasil karya UMKM pemenang lomba Dekranas 2023.
 
“Peran kita alhamdulillah kita dikasih spot yang sangat luar biasa. Barang-barang ini kami kurasi pada 2024. Dari 26 yang lulus kurasi ada 20,” kata Ketua Bidang Standarisasi Dekranas Ayu Heni Rosan dikutip dari Primetime News, Metro TV, Senin, 14 April 2025.
 
Hasil kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia baik itu berupa kain hiasan, interior rumah, aksesoris, selalu identik dengan bahan-bahan dasar berkelanjutan, seperti rotan, bunga, kayu, dan lainnya. Tradisi etnik inilah yang ingin diperkenalkan Indonesia ke masyarakat dunia, bahwa Indonesia mengedepankan material berkelanjutan.
 

Baca: Expo Dunia 2025 di Osaka: Apakah Masih Relevan di Era Digital?

 
“Posisi kita sebetulnya sangat-sangat diperhitungkan karena memang UMKM kita dan banyaknya para investor Jepang juga yang ada datang ke Indonesia. Jadi paviliun Indonesia cukup mendapat antusiasme yang tinggi,” tambahnya.
 
Pengunjung asal Jepang Yasuhiro Ono terpukau dengan kerajinan lampion dan kain batik khas Indonesia yang dipamerkan di Paviliun Indonesia.
“Saya datang ke Paviliun Indonesia karena memang sudah pesan tempat dan juga karena sangat ingin pergi ke Bali. Saya juga tertarik membeli lampion cantik ini karena desainnya tidak ada di Jepang. Kerajinan kain ini juga indah. Warnanya cukup detail dan hasil buatan tangan manusia langsung,” kata dia.
 
Pameran kerajinan dari Dekranas akan berlangsung selama tiga tahapan, yakni 14-20 April 2025, 19-25 Mei 2025, dan 26 Mei-1 Juni 2025. Melalui kesempatan ini, Dekranas berharap bisa membawa karya-karya UMKM Indonesia untuk masuk ke dalam pasar dunia.