Expo Dunia 2025 di Osaka: Apakah Masih Relevan di Era Digital?

Kota Osaka di Jepang. (Anadolu Agency)

Expo Dunia 2025 di Osaka: Apakah Masih Relevan di Era Digital?

Willy Haryono • 14 April 2025 14:38

Osaka: Expo Dunia 2025 resmi dibuka hari ini di kota Osaka, Jepang, namun dengan hadirnya informasi yang mudah diakses melalui internet dan berkembangnya pariwisata masal, apa sebenarnya tujuan dari acara pameran dunia ini?

Sebagai acara besar yang menarik jutaan pengunjung ke sebuah kota terpilih setiap lima tahun sekali, Expo Dunia mengingatkan kita pada Great Exhibition di London pada tahun 1851 yang digelar di dalam Crystal Palace.

Dalam Expo Osaka 2025 yang berlangsung selama enam bulan ini, lebih dari 160 negara dan wilayah menunjukkan pencapaian teknologi dan budaya mereka, namun banyak yang mempertanyakan relevansi dari pameran dunia ini di era modern.

Apa Itu Expo Dunia?

Dimulai dari pameran nasional di Paris pada masa awal Revolusi Industri, Inggris membangun Crystal Palace yang besar untuk menjadi tuan rumah bagi 14.000 peserta dari 40 negara. Pameran tersebut menandai awal fenomena Expo Dunia, yang selama beberapa dekade memperkenalkan berbagai teknologi baru kepada dunia, seperti ketchup, telepon, dan mesin X-ray.

Pada edisi 1889 di Paris, Menara Eiffel yang pada awalnya dirancang sebagai struktur sementara dipamerkan, sementara pada 1937, lukisan Guernica karya Pablo Picasso pertama kali dipamerkan di salah satu pameran. Selain itu, sejarah Expo Dunia juga tidak lepas dari pameran yang menampilkan orang-orang dari koloni yang menunjukkan praktik kolonial yang sangat kontroversial.

Apakah Expo Dunia Masih Dibutuhkan?

Meski Expo Dunia masih menampilkan teknologi masa depan, beberapa pihak berpendapat bahwa kemajuan internet, media massa, dan kemudahan perjalanan luar negeri telah membuat acara ini kurang relevan. Ketegangan global berupa konflik dan perang dagang juga membuat beberapa kritikus meragukan nilai-nilai ideal seperti persatuan dan pembangunan yang diusung oleh pameran ini.

Namun, para penyelenggara Expo 2025 di Osaka menekankan bahwa pertukaran langsung antarbangsa dan pertemuan yang tak terduga tetap penting dalam dunia yang semakin terhubung ini. 

“Manusia berkembang sedikit demi sedikit dengan bertemu, berinteraksi, dan berbagi,” kata mereka dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Malay Mail, Senin 14 April 2025.

Beberapa pameran yang menarik perhatian tahun ini antara lain meteorite dari Mars, “jantung” yang dibentuk dari sel punca, dan struktur bangunan kayu terbesar di dunia.

Di Mana Expo Dunia Diadakan?

Sejak 1928, Bureau Internasional Pameran yang berbasis di Paris mengatur Expo Dunia, dengan lebih dari 180 negara menjadi anggota. Kota tuan rumah dipilih melalui pemungutan suara dalam pertemuan umum.

Ini adalah Expo Dunia kedua yang diadakan di Osaka setelah edisi 1970 yang menampilkan batu Bulan dan dihadiri oleh lebih dari 64 juta orang, sebuah rekor yang bertahan hingga Expo 2010 di Shanghai.

Amerika Serikat, yang pernah menjadi tuan rumah pameran dunia secara rutin, kini lebih jarang mengadakan acara serupa, dengan Expo terakhir diadakan pada 1984. Para ahli berpendapat bahwa popularitasnya telah tergeser oleh Olimpiade dan atraksi seperti Disneyland.

Fokus Expo Dunia

Seperti pada Expo sebelumnya, bangunan-bangunan besar menjadi pusat perhatian di Expo Osaka kali ini, dengan masing-masing negara berusaha untuk tampil sebaik mungkin. Paviliun Tiongkok misalnya, dirancang menyerupai gulungan kaligrafi, sementara paviliun Portugal yang dirancang oleh arsitek Jepang Kengo Kuma menampilkan tali yang “mewakili gerakan lautan”.

“Expo Dunia selalu menjadi tempat eksperimen arsitektur,” kata Isaac Lopez Cesar dari Universitas A Coruna, Spanyol.

Menurutnya, Expo menawarkan forum untuk menguji “bentuk arsitektur baru, material baru, desain baru, dan umumnya teknologi baru yang diterapkan pada arsitektur.”

Dampak Lingkungan Expo Dunia

Tahun ini, tema keberlanjutan sangat ditekankan, termasuk pada paviliun Swiss yang berbentuk bola yang dirancang dengan tujuan untuk memiliki jejak ekologis terkecil. Namun, Expo Dunia juga mendapatkan kritik terkait sifatnya yang sementara, di mana setelah Oktober, pulau buatan tempat Expo di Osaka akan dibersihkan untuk pembangunan resor kasino.

Menurut media Jepang, hanya 12,5 persen dari struktur kayu “Grand Ring” yang mengelilingi sebagian besar paviliun negara akan didaur ulang. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Indonesia Unjuk Gigi di World Expo 2025 Osaka

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)