Osaka: Indonesia secara resmi turut ambil bagian dalam Osaka Expo 2025 yang akan digelar selama enam bulan, mulai 13 April hingga 13 Oktober 2025 di Yumeshima Island, Osaka, Jepang. Melalui Paviliun Indonesia bertema 'Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future', Indonesia menampilkan kekayaan alam, budaya, dan inovasi masa depan yang mengedepankan nilai keberlanjutan.
Osaka Expo 2025 merupakan salah satu ajang pameran terbesar di dunia setelah Olimpiade dan Piala Dunia. Gelaran ini akan menjadi panggung internasional bagi lebih dari 160 negara dan organisasi global untuk berbagi solusi masa depan, terutama dalam bidang pembangunan berkelanjutan.
“Expo ini memberi kesempatan bagi Indonesia untuk menampilkan pencapaian kita dalam pembangunan berkelanjutan dan belajar dari strategi negara lain untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih green,” ujar Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Bappenas, Vivi Yulaswati dikutip dari Primetime News Metro TV pada Kamis, 10 April 2025.
Keikutsertaan Indonesia di Osaka Expo juga menjadi strategi penting untuk menarik investasi hijau. Pemerintah menargetkan pendanaan sebesar USD19 miliar per tahun demi mencapai target pengurangan emisi karbon. Berdasarkan pengalaman di Dubai Expo 2020, Indonesia berhasil mencetak investasi USD2,5 miliar. Untuk Osaka, target meningkat menjadi USD2,8 hingga 3,5 miliar.
“Selain menarik investasi, kami juga memperkenalkan produk-produk Indonesia yang unik dan mengusung nilai keberlanjutan,” ungkap Direktur Perencanaan Pendanaan Pembangunan Bappenas, Mada Dahana.
Paviliun Indonesia sendiri terbagi menjadi tiga zona utama: Nature,
Culture, dan Future. Masing-masing menggambarkan kekayaan alam Indonesia, keragaman budaya, dan visi
Indonesia Emas 2045. Di zona Nature, pengunjung diajak menikmati keindahan flora dan fauna Indonesia yang dikemas dengan sentuhan seni dari para seniman Tanah Air.
“Ini namanya Forest Area, tujuannya untuk menunjukkan keragaman kekayaan alam kita dan mendorong ketertarikan dunia terhadap pariwisata Indonesia,” jelas Mada.
Salah satu seniman yang turut berkontribusi adalah Happy Salma. Ia terlibat dalam film pendek yang diputar di ruang teater Paviliun Indonesia. “Senang bisa menjadi bagian kecil dari proyek besar ini. Lewat seni, kita ingin memperlihatkan keterkaitan masa lalu dan masa depan Indonesia yang sarat nilai keberlanjutan,” ujarnya.
Seni tekstil atau wastra juga mendapat tempat di Paviliun Indonesia. Tenun dari berbagai daerah ditampilkan sebagai bukti bahwa Indonesia mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman tanpa meninggalkan akar budaya.
“Kami ingin menyampaikan bahwa Indonesia itu adaptif, kita berkembang seiring zaman dan tetap menjaga nilai-nilai lokal,” kata Juru Bicara Bidang Seni, Winda Malika Siregar.
Dengan estimasi 2,8 hingga 3,8 juta pengunjung dari berbagai negara, Paviliun Indonesia di Osaka Expo 2025 diharapkan dapat memperkuat citra Indonesia sebagai negara maritim yang kaya akan kearifan lokal dan solusi masa depan. Selain mempererat hubungan diplomatik, Indonesia juga menargetkan kerja sama konkret dalam bidang investasi hijau, perdagangan, dan pariwisata yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kualitas hidup.
(Tamar Sanny)