Sempat Terbengkalai, Pemkab Bojonegoro Membuka Kembali Museum Rajekwesi

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kembali membuka Museum Rajekwesi yang sempat terbengkalai selama bertahun-tahun. Museum ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran sejarah, pelestarian budaya, sekaligus wadah untuk memperkuat nilai-nilai lokal di masyarakat.

Berlokasi di Jalan Pahlawan, sisi selatan Alun-Alun Bojonegoro, Museum Rajekwesi kini hadir dengan penataan yang lebih modern dan terorganisir. Ruang pamer disusun berdasarkan urutan periode sejarah. Mulai dari masa prasejarah, Hindu-Buddha, masa kolonial, hingga era kemerdekaan.

Pengunjung dapat melihat berbagai benda bersejarah di dalamnya. Misalnya, fosil gigi hiu purba, cangkang kerang, tulang gajah, hingga Prasasti Adan-Adan yang menjadi koleksi utama. Museum ini juga memiliki sejumlah ruang tematik yang menampilkan bidang pertanian, kesenian, dan pertunjukan.
 

Salah satu yang menarik adalah adanya ruang imersif dengan teknologi visual modern untuk memberikan pengalaman edukatif dan interaktif. Terutama bagi pelajar dan generasi muda. Pemerintah daerah berharap museum ini tidak sekadar menjadi tempat penyimpanan benda sejarah, tetapi juga pusat pembelajaran dan ruang kreatif masyarakat.

“Museum bukan hanya tempat menyimpan benda lama, tetapi ruang budaya yang menjadi jendela pengetahuan dan cerminan perjalanan Bojonegoro. Melalui museum ini, generasi muda diharapkan mengenal asal-usul daerah, tokoh, serta budayanya, sehingga terbentuk identitas Bojonegoro ke depan,” ujar Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, dikutip dari Newsline Metro TV, Rabu, 22 Oktober 2025.

Dengan tata ruang baru yang lebih terbuka dan penggunaan teknologi yang inovatif, Museum Rajekwesi diharapkan menjadi destinasi edukasi sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga warisan sejarah dan seni daerah.


(Aulia Rahmani Hanifa)