Jakarta: Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran membuktikan bahwa pembangunan bukan sekadar deretan proyek dan beton, tapi tentang kehidupan yang tumbuh dan harapan yang bergerak di seluruh pelosok negeri.
Melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) arah pembangunan kini berpijak pada tiga prioritas besar, yaitu efisiensi investasi, pengentasan kemiskinan, dan pendorong pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan
Dari sektor pendidikan, melalui Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang sekolah rakyat, Kementerian PU mengambil peran dengan membangun ruang belajar yang setara untuk semua anak bangsa.
Hingga akhir 2025 tercatat sebanyak 165 sekolah rakyat telah beroperasi, dan 104 sekolah rakyat ditargetkan rampung pada 2026 mendatang. Dalam proyek tersebut sebanyak 17.743 tenaga kerja lokal terserap.
Kemudian Kementerian PU juga melakukan rehabilitasi dan renovasi madrasah sebanyak 1.421 lokasi (566 lokasi selesai pada 2025 dan 865 lokasi ditargetkan selesai pada tahun depan).
Sebaran sekolah rakyat tahap 1
Sebaran Sekolah Rakyat tahap pertama tersebar di 165 titik di seluruh Indonesia, dengan rincian terbanyak berada di Jawa (70 titik), Sumatra (35 titik), dan Sulawesi (28 titik). Titik-titik lain berada di Kalimantan (13 titik), Maluku (7 titik), Bali dan Nusa Tenggara (7 titik), serta Papua (6 titik).
Berikut adalah rincian sebaran Sekolah Rakyat tahap pertama:
- Jawa: 70 titik
- Sumatra: 35 titik
- Sulawesi: 28 titik
- Kalimantan: 13 titik
- Maluku: 7 titik
- Bali dan Nusa Tenggara: 7 titik
- Papua: 6 titik
Pembangunan tahap awal ini berfokus pada renovasi bangunan eksisting di lokasi-lokasi yang telah ditetapkan di seluruh Indonesia, dari Sumatera hingga Papua.
Ketahanan Gizi
Untuk memastikan anak-anak Indonsia tumbuh sehat, Kementerian PU mendukung program makan bergizi gratis (MBG) dengan membangun Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Berdasarkan hasil survei bersama BGN dan Kemendagri pada 13 Agustus–2 September 2025, tercatat 1.314 lokasi potensial.
Dari jumlah tersebut, 801 lokasi memenuhi syarat dan setelah proses verifikasi, 483 lokasi ditetapkan siap bangun.
Dari total 483 lokasi tersebut, Kementerian PU akan menangani 264 titik lokasi di berbagai provinsi, termasuk 11 lokasi strategis di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Percepatan swasembada pangan, air dan energi
Untuk memperkuat ketahanan pangan dan air, melalui Impres nomor 2 tahun 2025, Kementerian PU menggerakkan percepatan swasembada pangan, air dan juga energi, dengan membangun infrastruktur di wilayah produksi pangan nasional.
- Pada 2025, ada sebanyak 654 ribu hektare jaringn irigasi yang telah direhabilitasi dan dibangun kembali.
- Program padat karya irigasi oleh P3A/P3-TGAI
tahap satu: lebih dari 8.000 lokasi
tahap dua: lebih dari 1.500 lokasi
- Penyerapan tenaga kerja mencapai 120 ribu orang.
Infrastruktur berbasis masyarakat
Tak berhenti disitu, Kementerian PU juga menjalankan infrastruktur berbasis masyarakat. Sebuah model pembangunan partisipatif yang melibatkan langsung masyarakat desa dengan membangun jalan lingkungan, air bersih, dan juga sanitasi. Sepanjang 2025, sebanyak 32.283 tenaga kerja telah terserap melalui padat karya di lebih dari 1.900 lokasi.
Konektivitas antarwilayah
Konektivitas antarwilayah juga menjadi prioritas penting, di mana Kementerian memperkuat konektivitas antarwilayah dengan memperbaiki 439 ruas jalan di seluruh Indonesia dengan nilai investasi mencpai 7,78 triliun.
Ini merupakan langkah besar membuka akses pelayanan publik dan mempercepat pergerakan ekonomi rakyat.
Sumber: Kementerian PU