16 August 2023 15:17
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut dunia berpotensi mengalami krisis akibat perubahan iklim. Oleh karena itu, transisi penggunaan energi hijau perlu dilakukan secara progresif, namun tetap adil dan terjangkau.
"Potensi nilai ekonomi hayati Indonesia harus kita manfaatkan sebagai faktor penting dalam mengembangkan dan meningkatkan investasi ekonomi hijau di dalam negeri," kata Jokowi dalam rangka Penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 16 Agustus 2023.
Jokowi juga menyampaikan bahwa cepat atau lambat, perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent akan semakin penting dan mendominasi kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
"Disrupsi ini harus dihadapi dengan strategi yang tepat pembangunan sumber daya manusia, infrastrukttur fisik dan non fisik, soal teknologi informasi harus ditingkatkan, struktur penduduk muda akibat bonus demografi kita manfaatkan secara maksimal," ungkap Jokowi.
Selain itu, transformasi ekonomi terus dilanjutkan untuk meningkatkan daya tarik investasi dan pembukaan lapangan kerja yang layak secara masif. Partisipasi Indonesia dalam rantai pasok global, khususnya pada sektor teknologi tinggi dan ramah lingkungan terus didorong.
"Perbaikan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor utama transformasi ekonomi," kata Jokowi.
Pembangunan kualitas sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan inovatif juga menjamin inklusivitas, serta keadilan yang terus dilakukan untuk memastikan agar tidak ada penduduk Indonesia yang tertinggal.
"Upaya menghapus kemiskinan ekstrem, stunting, dan pembangunan daerah terpencil harus berhasil," tegas Jokowi.
"Oleh karena itu, seluruh tantangan global dan nasional harus kita jawab dengan tepat dan efektif. Peran APBN sangat penting dan strategis dalam mendukung, memfasilitasi, serta menentukan arah kebijakan ekonomi, sosial, dan daya saing pertahanan dan keamanan nasional," pungkasnya.