Presiden Jokowi di KTT BRICS: Pentingnya Kolaborasi Hadapi Masalah Global

25 August 2023 10:00

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi pembicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan (KTT BRICS). Perhelatan KTT BRICS digelar di Johannesburg, Afrika Selatan. 

Dalam pidatonya mewakili Indonesia dan Ketua ASEAN 2023, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya kolaborasi dan solidaritas negara-negara berkembang dalam menghadapi masalah global. 

"Dunia saat ini seakan bergerak tanpa nahkoda, seakan bergerak tanpa kompas yang jelas. Perang dan konflik telah menyebabkan tragedi kemanusiaan, krisis pangan telah mengakibatkan puluhan juta orang jatuh miskin," ujar Presiden Jokowi. 

Selain perang dan konflik, Presiden Jokowi menyebut masiha da ancaman perubahan iklim yang mengintai umat manusia. Yaitu krisis global yang terjadi setelah pandemi covid-19. 

"Krisis global tidak akan bisa selesai kalau kita bekerja sendiri-sendiri atau oleh sekelompok negara saja. Dibutuhkan kolaborasi dan solidaritas bersama untuk mengatasinya," ujarnya. 

Presiden Jokowi mengajak negara-negara berkembang untuk memperjuangkan hak mereka, karena saat ini masih ada ketimpangan dalam tatanan ekonomi dunia. 

Menurut Presiden Jokowi, negara berkembang harus bersatu dalam melawan diskriminasi perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara maju. 

Usai KTT, Presiden Jokowi menjawab isu soal Indonesia yang disebut-sebut akan menjadi anggota BRICS. Ia menjelaskan, bahwa ada proses yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS. Salah satunya dengan menyampaikan surat Expression of Interest atau keinginan untuk bergabung. 

Pakar Hubungan Internasional (HI) dari Universitas Padjajaran Bandung, Teuku Rezasyah melihat keuntungan bagi Indonesia terhadap BRICS untuk pembangunan. 

Namun, Teuku menjelaskan Indonesia tak perlu mempertaruhkan sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif. Indonesia perlu menjalin komunikasi khusus dengan anggota BRICS tanpa terlibat keanggotaan. 

Untuk diketahui, BRICS dibentuk sejak 2006 berdasarkan ikatan sejarah, persahabatan, solidaritas dan kepentingan bersama. Pembahasan negara-negara BRICS di antaranya mengenai politik dan keamanan, serta ekonomi dan keuangan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Thirdy Annisa)