Lestari Moerdijat Ajak Mahasiswa Perkuat Solidaritas Nasional

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, kembali menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang menyasar generasi muda. Kegiatan ini digelar sebagai upaya menjaga persatuan bangsa dan mencegah perpecahan di tengah berbagai bencana alam serta maraknya disinformasi.

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini menjadi ruang refleksi atas kondisi kebangsaan terkini. Fokus utama kegiatan adalah penguatan solidaritas nasional di tengah bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra serta derasnya arus informasi yang belum tentu akurat di media sosial.

Mewakili Wakil Ketua MPR RI, Tenaga Ahli Lestari Moerdijat, Prio Hananto, menegaskan pentingnya pemahaman nilai-nilai kebangsaan sebagai fondasi persatuan bangsa, terutama saat negara menghadapi musibah.

"Ini merupakan tugas beliau sebagai Wakil Ketua MPR untuk terus menggalakkan Empat Pilar Kebangsaan kepada teman-teman mahasiswa. Hari ini kita banyak membahas terkait situasi kebangsaan kita di tengah bencana. Pesan dari Bu Lestari, kita tidak mudah terpecah belah, karena di bencana ini kan muncul banyak narasi dan isu liar," ujar Prio Hananto, dikutip dari Metro Siang Metro TV, Selasa, 16 Desember 2025.

Prio juga menyoroti maraknya narasi negatif dan isu liar di media sosial yang kerap mempertanyakan penanganan bencana tanpa data akurat. Menurutnya, kondisi tersebut justru bertentangan dengan semangat gotong royong, yang merupakan nilai utama Pancasila.
 

Salah satu mahasiswi peserta dari UMK Afiyatul, menyambut positif materi sosialisasi tersebut. Ia menilai materi ini relevan dengan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini, khususnya mengenai kemampuan menyaring informasi di ruang digital.

"Alhamdulillah, pemahaman Empat Pilar MPR RI bermanfaat. Tadi dibahas tentang media sosial yang bisa memecah belah dan isu-isu yang kurang akurat. Ini bisa menjadi bekal penting buat kita sebagai generasi muda agar tidak mudah terprovokasi informasi menyesatkan," ujar Afiyatul.

Ia menilai pemahaman Empat Pilar Kebangsaan menjadi bekal penting bagi mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan.

(Aulia Rahmani Hanifa)