Grobogan: Selama dua bulan terakhir, sebanyak 611 ekor sapi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dilaporkan mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK). Data ini dirilis oleh Dinas Peternakan Grobogan, mencatat lonjakan kasus kematian sapi akibat PMK pada November dan Desember 2024.
Penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak
sapi ini menyebar dengan cepat di berbagai wilayah di Grobogan. Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, peternak di wilayah tersebut melakukan berbagai langkah preventif, seperti:
- Pembersihan rutin kandang.
- Pemberian suplemen tambahan untuk meningkatkan kekebalan sapi.
- Penyemprotan disinfektan yang difasilitasi oleh Dinas Peternakan.
Merebaknya penyakit PMK ini berdampak besar pada harga jual sapi di Grobogan. Harga sapi yang sebelumnya mencapai Rp15 juta per ekor kini turun drastis menjadi Rp11 juta per ekor. Hal ini membuat peternak mengalami kerugian, terutama karena biaya pakan yang tinggi.
Peternak harus membeli jerami dengan harga Rp1 juta untuk satu truk penuh, memperberat beban mereka di tengah penurunan pendapatan.
(Tamara Sanny)