Keluarga Minta Pembunuh Kepala Cabang Bank Dihukum Berat

Pascadiculik, Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank Pemerintah ditemukan meninggal dunia akibat kehabisan napas karena mengalami tekanan di leher dan dada. Sang istri meminta pelaku diganjar hukuman seberat-beratnya.

Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman jenazah Muhammad Ilham Pradipta di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Setu Gede, Kota Bogor. Kepala cabang sebuah bank pemerintah tersebut meninggal dunia setelah menjadi korban penculikan dan penganiayaan.

Hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, menyimpulkan bahwa korban meninggal dunia akibat kehabisan napas yang disebabkan oleh tekanan hebat di bagian leher dan dada.

Di tengah duka yang mendalam, istri almarhum terlihat tegar dan menuntut keadilan bagi suaminya. Ia berharap para pelaku dapat diganjar hukuman yang setimpal.

"Suami saya orangnya baik, sangat baik, banyak kesaksiannya. Harapan saya, ketika pelaku sudah ketemu, dihukum setimpal seberat-beratnya, karena suami saya orang baik tapi diperlakukan dengan cara tidak baik sampai kehilangan nyawanya," ujar istri korban, Puspita.

Muhammad Ilham Pradipta diculik pada Rabu, 20 Agustus lalu, saat hendak masuk ke mobilnya di area parkir sebuah supermarket. Korban disergap oleh sekelompok orang tak dikenal, lalu dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil putih.

Sehari kemudian, pada Kamis, 21 Agustus, jenazahnya ditemukan oleh seorang warga di kawasan persawahan di Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, kondisi korban mengenaskan dengan tangan, kaki, dan mata terikat lakban. Kasus penculikan dan pembunuhan ini kini masih dalam penyelidikan intensif pihak kepolisian.