Jakarta: Pemerintah tengah mendorong penambahan pembelajaran bahasa asing di sekolah, tidak hanya Bahasa Inggris, tetapi juga bahasa lain seperti Mandarin, Jepang, Korea, dan Arab. Langkah ini dinilai sebagai strategi penting untuk menyiapkan pelajar Indonesia menghadapi era globalisasi dan persaingan internasional yang semakin ketat.
Kebijakan ini sejalan dengan kebutuhan dunia kerja modern yang menuntut kemampuan lintas bahasa dan budaya. Banyak perusahaan multinasional kini beroperasi di Indonesia, dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing menjadi nilai tambah bagi generasi muda.
Menguasai bahasa asing bukan cuma soal bicara, tapi juga memahami cara berpikir dan budaya negara lain. Itu penting buat memperluas wawasan global anak muda Indonesia.
Kenapa Bahasa Asing Semakin Didorong?
1. Persaingan Global yang Semakin Ketat
Di era digital, komunikasi lintas negara sudah jadi hal biasa. Pelajar yang bisa berbahasa asing lebih mudah beradaptasi dengan dunia kerja internasional dan memiliki peluang karier lebih luas.
2. Masuknya Investasi dan Kerja Sama Asing
Banyak perusahaan dari Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang membuka lapangan kerja di Indonesia. Kemampuan berbahasa mereka akan jadi keuntungan besar bagi para pencari kerja lokal.
3. Pengaruh Budaya Populer
Bahasa Korea, misalnya, makin diminati berkat gelombang Hallyu seperti K-Pop dan drama Korea. Hal yang sama juga terjadi pada Bahasa Jepang dan Mandarin yang populer di kalangan pelajar dan mahasiswa.
4. Peningkatan Daya Saing Pendidikan
Dengan menambah bahasa asing dalam kurikulum, sekolah di Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi yang lebih kompeten dan siap bersaing di dunia internasional baik di bidang teknologi, ekonomi, maupun diplomasi.
Selain manfaat akademik, pembelajaran bahasa asing juga melatih kemampuan berpikir analitis dan meningkatkan empati antarbudaya. Namun, pemerintah menegaskan bahwa penerapannya akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan agar tidak membebani siswa.
Langkah ini dipandang sebagai upaya memperkuat profil Pelajar Pancasila — generasi yang beridentitas nasional, tapi terbuka terhadap dunia global.
Masuknya bahasa asing ke kurikulum bukan sekadar tren, tapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul dan siap jadi warga dunia.
Saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.
(Calista Vanis)