Evakuasi Hari Kelima Ponpes Al Khoziny: 10 Korban Meninggal, 53 Masih Hilang

3 October 2025 18:57

Tim SAR gabungan kembali menemukan lima jenazah korban runtuhnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Jumaat, 3 Oktober 2025. Dengan temuan ini, total korban meninggal dunia menjadi sepuluh orang, sementara 53 lainnya masih dalam pencarian.

Sejak pagi, tiga jenazah berhasil dievakuasi. Dua korban ditemukan berdekatan di area tempat wudhu dalam kondisi tertimpa tembok. Sementara satu korban lainnya tertindih beton. Sekitar pukul 11.34 WIB, tim menemukan jenazah keempat. Disusul satu korban lagi di siang hari.

“Yang pertama kami berhasil evakuasi pada pukul 07.30 dan yang kedua pada pukul 07.35 karena posisinya bersamaan di tempat wudhu. Kemudian korban ketiga tidak jauh dari situ, namun lebih ke sisi kiri, dalam kondisi meninggal dunia dan posisinya di bawah reruntuhan.” ujar Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, dalam program Metro Hari Ini Metro TV, pada Jumat, 3 Oktober 2025.


 





Proses evakuasi hari kelima ini dilakukan dengan delapan alat berat. Mulai dari ekskavator, loader, hingga crane. Tahap kedua pencarian menggunakan alat berat dilakukan setelah reassessment tiga kali, untuk memastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan. Hal ini juga mempercepat pembersihan puing-puing empat lantai bangunan yang ambruk.

Meski begitu, suasana duka masih menyelimuti lokasi. Keluarga korban terus menanti di posko informasi, memantau setiap perkembangan dengan doa dan tangis. Harapan agar anak mereka ditemukan selamat bercampur dengan rasa takut menghadapi kenyataan pahit.

Hingga sore hari, total lima korban ditemukan. Seluruh jenazah kini dalam proses identifikasi di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur. Sebanyak 58 sampel DNA dari keluarga telah dikumpulkan untuk mencocokkan identitas. Namun, tim SAR menekankan bahwa 53 korban yang belum ditemukan belum tentu seluruhnya berada di bawah reruntuhan, karena sebagian kemungkinan telah selamat namun belum melapor.

Keluarga korban tetap bertahan di lokasi hingga malam hari. Mereka menunggu kepastian dengan penuh kecemasan, sementara tim SAR gabungan menegaskan evakuasi dilakukan tanpa henti 24 jam. Percepatan evakuasi dinilai penting bukan hanya untuk kepastian keluarga, tetapi juga mempertimbangkan kondisi biologis korban yang sudah lebih dari lima hari tertimbun, sehingga aroma mulai tercium kuat dari lokasi kejadian.


(Aulia Rahmani Hanifa)

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)