30 January 2025 09:33
Mantan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani, mendesak pemerintah Indonesia untuk segera melayangkan surat protes kepada Malaysia. Selain itu juga meminta negara tersebut mengeluarkan permintaan maaf atas insiden penembakan buruh migran Indonesia di perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Benny menilai tindakan aparat Malaysia ini mencerminkan pola penanganan kasus buruh migran Indonesia yang kerap terjadi di Negeri Jiran. Menurutnya, Indonesia tidak boleh menganggap enteng insiden ini dan harus berani melakukan renegosiasi terkait perlindungan pekerja migran di Malaysia.
"Indonesia tidak boleh memandang remeh peristiwa ini karena ini adalah kejadian yang berulang. Pejabat kita harus berani dalam melakukan renegosiasi dengan Malaysia dan tidak memiliki mental inlander. Saya sering mendengar alasan menjaga hubungan baik dengan Malaysia sebagai penghambat tindakan tegas, padahal ini menyangkut harga diri negara kita," ujar Benny dikutip dari Headline News Metro TV pada Kamis, 30 Januari 2025.
Baca Juga: Jenazah Pekerja Migran Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Dumai |