Sekolah Garuda: Meracik Talenta Sains & Teknologi

Pemerintah berkomitmen meningkatkan pendidikan dan sains melalui berbagai program, salah satunya adalah Sekolah Garuda untuk pengembangan di bidang sains dan teknologi.

Pendidikan tinggi menjadi salah satu fokus dalam membangun Indonesia Emas 2045. Namun, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia masih jauh dari target.

Menurut data BPS pada 2024, APK pendidikan tinggi baru mencapai 32%, artinya hanya sepertiga penduduk usia 19-23 tahun yang mengenyam bangku kuliah. Selain itu, terjadi ketimpangan akses pendidikan antar daerah, di mana hanya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki APK di atas 50%.

Sebagai salah satu upaya, pemerintah kini membangun Sekolah Garuda. Komitmen ini disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 15 Agustus 2025 lalu.

"Kita telah membangun dan akan menyelesaikan sekolah unggulan untuk mengejar ketertinggalan kita di bidang sains dan teknologi. Kita bentuk Sekolah Unggul Garuda," ujar Presiden Prabowo.

Tantangan ini dijawab langsung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Wakil Menteri (Wamen) Stella Christie telah melakukan sejumlah tinjauan ke lokasi-lokasi potensial untuk pembangunan Sekolah Garuda, mulai dari Kalimantan hingga Aceh.

"Ini adalah visi langsung dari Bapak Presiden untuk memberikan akses bagi putra-putri terbaik bangsa, dari seluruh lapisan ekonomi dan lokasi geografi, agar mendapatkan kesempatan bersekolah di tingkat SMA yang terbaik. Tujuannya adalah untuk membangun SDM yang sangat mumpuni di bidang sains dan teknologi," kata Stella. 

"Selain itu, akan diberikan beasiswa penuh kepada 80?ri siswa-siswinya. Jika mereka nanti mampu menembus perguruan tinggi terbaik dunia, mereka juga akan diberikan beasiswa oleh pemerintah," lanjutnya.

Pemerintah menargetkan akan membangun sebanyak 20 Sekolah Garuda Baru hingga 2029.