Caleg Artis Ketar-ketir Menanti Putusan MK

Para caleg kini sedang ketar-ketir menunggu hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal gugatan sistem pemilu, khususnya bagi caleg artis. 

Pasalnya, jika sistem pemilu diubah menjadi proporsional tertutup maka penentu caleg yang akan ke parlemen bukan lagi rakyat melainkan partai politik. 

Lalu bagaimana para caleg artis ini meyakinkan partai politik untuk memilih mereka menjadi perwakilan suara rakyat di Senayan? 

Caleg DPR RI Dapil Jabar V (Partai NasDem), Ramzi Geys Thebe mengungkap bahwa sistem pemilu jangan diganti, harus tetap terbuka. Sebab kedaulatan ada di tangan rakyat.

"Biarkan mereka memilih calon-calon anggota legislatif yang mereka inginkan," kata Ramzi. 

Menurut Ramzi, sistem pemilu proporsional tertutup membuat rakyat tidak tahu siapa calegnya. Popularitas bukan segalanya. 

Sementara Caleg DPR RI Dapil Jateng VI (Partai NasDem), Nafa Urbach juga berharap sistem pemilu tetap dengan proporsional terbuka. Semua pihak harus menghormati suara rakyat. Partai harus bijak memilih caleg. 

Di sisi lain, Sekretaris fraksi PAN DPR RI, Eko Patrio juga berharap agar sistem pemilu tetap menggunakan proporsional terbuka. Hal itu akan memberikan rasa adil. 

"Kalau tertutup berpotensi KKN," tegas Eko. 

Tidak salah kalau para caleg artis ini mengandalkan popularitas mereka untuk meraup suara. Tapi, jika sistem pemilu berubah menjadi tertutup, mereka bisa apa?