Pimpinan Pondok Pesantren AL-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, baru-baru ini menjadi perhatian publik. Pasalnya, ia kerap membuat banyak kontroversi yang dinilai sesat. Sejumlah kontroversi yang dibuat Panji Gumilang antara lain:
1. Pelaksanaan Ibadah Haji
Haji cukup dilakukan di Ponpes Al-Zaytun, melempar jumrah bisa diganti seharga tujuh sak semen.
2. Pelaksanaan Salat
Pada umumnya saf laki-laki berada di depan. Sementara saf perempuan berada di belakang. Namun di Ponpes Al-Zaytun berbeda.
Pada pelaksanaan salat Id, saf antara laki-laki dan perempuan bercampur. Selain itu, ada jarak yang cukup renggang ketika melaksanakan salat berjamaah.
3. Perempuan Jadi Khatib Salat Jumat
Panji Gumilang menyebut bahwa perempuan boleh menjadi khatib saat salat Jumat. Menurutnya, perempuan memiliki hak untuk hidup dan beragama, termasuk mejadi khatib.
4. Berzina
Menurut Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan, Ponpes Al-Zaytun memperbolehkan santrinya melakukan zina. Dosa zina dapat diganti dengan uang sebesar Rp2 juta.
Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengeluarkan fatwa dugaan sesat atau tidaknya ajaran Panji Gumilang di Pondok Pesantren Al-Zaytun pada pekan ini. Fatwa ini akan menjadi salah satu bukti yang bisa disampaikan kepada Bareskrim Polri dan Kementerian Agama.
