Ledakan Suara PSI Picu Dugaan Kecurangan Pemilu

4 March 2024 20:47

Melonjaknya perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam satu pekan terakhir menuai sorotan banyak pihak. Perolehan suara PSI naik cukup besar dalam perhitungan dari Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejak akhir Februari hingga awal Maret ini.

Anomali suara partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, ini terlihat pada Jumat pekan lalu. Dalam sehari PSI memperoleh 101.426 suara atau bertambah 0,12%. 

Lonjakan suara PSI di Sirekap ini memicu kecurigaan adanya gerakan senyap untuk meloloskan PSI ke Senayan. Terlebih di saat yang sama suara PPP mengalami penurunan.

Munculnya anomali suara PSI ini memunculkan sorotan terhadap kinerja Bawaslu yang dinilai tidak maksimal dalam melakukan pengawasan. Mantan Ketua KPU, Ilham Saputra menyatakan selama ini tak terlihat adanya fungsi pengawasan Bawaslu terhadap proses rekapitulasi suara sehingga menimbulkan berbagai kecurigaan.
 

Baca juga: 
Bawaslu Akui Terima Banyak Informasi Indikasi Penggelembungan Suara PSI

Sementara itu Wakil Ketua Bappilu PSI, Ade Armando membantah adanya campur tangan Presiden Joko Widodo atas melonjaknya perolehan suara nasional PSI. Ade Armando meminta semua pihak untuk tidak mudah menuding presiden melakukan campur tangan pada pelaksanaan Pemilu.

Suara PSI bertambah dari 2.300.600 pada 1 Maret 2024 pukul 12.00 WIB menjadi 2.402.026 suara atau 3,13% pada Sabtu 2 Maret pukul 14.00 WIB. Sementara pada Senin 4 Maret pukul 09.00 WIB WIB, suara PSI bertambah menjadi 2.404.212 suara. Jumlah tersebut berdasarkan jumlah penghitungan di 542.031 dari total 823.236 tempat pemungutan suara atau setara dengan 65,84%.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)