Bawaslu Akui Terima Banyak Informasi Indikasi Penggelembungan Suara PSI

Komisioner Bawaslu, Lolly Suhenty (tengah). Foto: Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Bawaslu Akui Terima Banyak Informasi Indikasi Penggelembungan Suara PSI

Media Indonesia • 4 March 2024 18:27

Jakarta: Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mendapatkan informasi yang banyak terkait dugaan penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam Pemilu 2024. Hal itu diakui anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty. 

"Informasi yang masuk ke kami banyak, sehingga dalam konteks ini Bawaslu mengkompilasi seluruh masukan-masukan yang masuk," kata Lolly saat ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.

Menurut Lolly, pihaknya telah meminta jajaran pengawas di bawah, baik kabupaten kota maupun provinsi, untuk mencermati dugaan tersebut. Bahkan, Bawaslu pusat tengah mengompilasi informasi mengenai penggelembungan suara sebagai bahan pegangan saat rekapitulasi nasional di KPU.

Bagi Bawaslu, mekanisme koreksi penghitungan suara harus dilakukan dari tingkat bawah. Jika kesalahan terjadi di tingkat tempat pemungutan suara (TPS), Lolly menyebut proses koreksi dilakukan di tingkat kecamatan.
 

Baca juga: 

Anies: Pemerintah Ikut Bertanggung Jawab Soal Anomali Suara PSI


"Begitu di kecamatan ada kesalahan proses rekapnya ya di kabupaten. Begitu (mekanismenya) sampai ke atas. Sehingga kalau ada dugaan ini itu bagi Bawaslu yang harus kami lihat adalah dokumennya," terang Lolly.

Oleh karena itu, Lolly menegaskan mekanisme koreksi harus diselesaikan sebelum rekapitulasi suara rampung dibawa ke tingkat atas. Menurutnya, catatan khusus jajaran pengawas yang terjadi selama proses rekapitulasi tidak dapat dijadikan mekanisme koreksi.

"Catatan khusus itu hanya memberi kita clue ada situasi khusus di sana, situasi begini, dampaknya seperti ini," tandas Lolly. (MI/Tri Subarkah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)