Anggota Constitutional and Administrative Law Society (CALS) Charles Simabura mengaku terkejut Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Prof Budi Santoso diberhentikan atau dicopot dari jabatannya. Menurutnya, hal ini sudah melanggar ketentuan dalam perundang-undangan.
"Ini menyalahi ketentuan perundang-undangan. Apalagi, alasan yang digunakan karena adanya perbedaan pendapat mengenai praktik dokter asing di Indonesia," kata Charles dalam tayangan Newsline, Metro TV, Senin, 8 Juli 2024.
Charles menyebut beberapa ketentuan yang dilanggar Rektor Unair. Ketentuan yang dilanggar ialah kebebasan akademik, kebebasan menyampaikan pendapat, dan secara administratif.
"Secara administratif bahwa sesorang itu kalau dicopot atau diberhentikan dari jabatan tentu ada kesalahan yang dia lakukan. Nah, kesalahan ini yang tidak dijelaskan oleh pihak rektorat," ujarnya.
Charles mempertanyakan kesalahan yang dilakukan Prof Budi Santoso yang menyebabkannya dicopot dari jabatan. "Apakah membuat tindakan tercela, melanggar kode etik, atau melakukan pelanggaran hukum lain?," tanyanya.
Anggota CALS itu menyampaikan jika kasus ini dibiarkan, maka sudah jelas tindakan memberhentikan Prof Budi Santoso adalah tindakan sewenang-wenang dari seorang rektor. Bagi Charles, kasus ini patut diperdebatkan.
Sebelumnya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Prof Budi Santoso dikabarkan dipecat dari jabatannya. Disinyalir keputusan itu akibat menolak kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal naturalisasi dokter asing di Indonesia.
"Terkait beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial, dengan ini kami Humas Universitas Airlangga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut benar adanya," kata Humas Unair, Martha Kurnia Kusumawardani, Kamis, 4 Juli 2024.
Profesor Budi Santoso dipecat dari jabatan Dekan FK Unair merupakan kebijakan internal kampus, untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik. Tujuannya, sebagai penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair.
Streaming