Jakarta: Panitia seleksi telah meloloskan 40 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan 40 calon dewan pengawas (Dewas) KPK dari tahapan tes tertulis. Selanjutnya, 80 kandidat ini akan mengikuti tahapan penilaian profil. Perbincangan mengenai kriteria pimpinan KPK yang dibutuhkan Indonesia saat ini menjadi topik hangat, terutama dari perspektif moral dan integritas.
Romo Benny Susetyo, seorang rohaniawan Katolik, memberikan pandangannya mengenai sosok pimpinan KPK yang ideal. "Kita berharap pemimpin KPK yang akan datang mampu mengembalikan kepercayaan publik yang saat ini mengalami penurunan. KPK harus fokus pada penanganan kasus-kasus besar yang melibatkan korupsi skala besar, bukan hanya persoalan kecil," ujar Romo Benny.
Romo Benny menekankan pentingnya integritas dan moralitas dalam kepemimpinan KPK. "KPK harus dipimpin oleh seseorang yang memiliki jiwa negarawan, yang telah selesai dengan dirinya sendiri, dan mampu menegakkan hukum tanpa intervensi," kata Romo Benny.
Menurut Romo Benny, nilai-nilai kejujuran dan integritas harus ditanamkan sejak dini dalam sistem pendidikan. "Pendidikan harus mengajarkan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan keberpihakan kepada kemanusiaan. Keteladanan dari pemimpin sangat penting untuk membentuk karakter bangsa," jelas Romo Benny
Romo Benny juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses seleksi pimpinan KPK. "KPK dan tim seleksi harus membuka diri kepada publik agar masyarakat dapat mengetahui rekam jejak setiap calon. Pemilihan ini tidak boleh menjadi barter politik," ujarnya.
Ia berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam mengawasi proses seleksi ini dan menuntut pemimpin yang memiliki keberanian melawan intervensi dari pihak yang berkepentingan.