Hengkangnya putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang memilih menjadi bakat calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto memicu kekecewaan di kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Menanggapi kekecewaan tersebut, bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowi Subianto menyebut, ia juga banyak kehilangan kader yang beralih ke partai lain.
Langkah politik putra sulung Presiden Joko Widodo sekaligus Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang meninggalkan PDI Perjuangan dan memilih menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto memicu kekecewaan di kubu PDI Perjuangan.
Kekecewaan tersebut disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat yang menyebut langkah Gibran sebagai contoh yang tidak baik dalam demokrasi. Djarot menyebut, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sangat sayang kepada Presiden Joko Widodo juga Gibran Rakabuming Raka dengan memberikan penugasan-penugasan selama ini. Namun, kini Gibran justru mengambil langkah terlalu jauh meninggalkan PDI Perjuangan.
"Saya kecewa karena Mas Gibran, kita sayang sama Mas Gibran ya mengambil jalan pintas seperti ini dan ini contoh yang kurang baik," ujarnya.
Menanggapi kekecewaan pihak PDI Perjuangan tersebut, bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menyatakan, dalam demokrasi perpindahan kader partai politik merupakan hal yang wajar. Prabowo mengaku, ia juga banyak kehilangan kader karena diambil partai politik lain.
"Ini kan proses demokrasi, saya juga banyak kader saya yang diambil pihak lain, ya kita baik-baik aja, ya kan. Kan kita satu bangsa, satu negara," kata Prabowo.
Terkait tudingan langkah Gibran sebagai contoh tidak baik dalam demokrasi, Prabowo menyerahkan kepada masyarakat untuk memberikan penilaian masing-masing.
Pasangan Prabowo-Gibran sendiri telah mendaftar ke KPU pada Rabu, 25 Oktober 2023 lalu sebagai pasangan bacapres dan bacawapres terakhir sekaligus menutup batas pendaftaran yang ditetapkan KPU.