Pedagang Mengeluh, Harga Ayam Ras Tembus Rp50 Ribu per Kg

Pemerintah tengah mengupayakan kestabilan harga pangan di tengah lonjakan sejumlah komoditas. Harga ayam ras, misalnya. Kini menyentuh Rp50 ribu per kilogram dan membuat pedagang mengeluh karena pembeli mulai menurun.

Wawan, pedagang ayam ras di Pasar Puri Kembangan, Jakarta Barat, misalnya. Menurutnya, kenaikan harga sudah terjadi sejak lebih dari satu bulan.

“Hari ini per kilo udah Rp50 ribuan lebih. Minggu kemarin masih di bawah Rp50 ribu,” ujar Wawan, dikutip dari Metro Siang Metro TV, Rabu 15 Oktober 2025.

Ia menyampaikan harga ayam melonjak karena biaya pakan dan logistik di tingkat peternak meningkat. Ayam yang masuk ke pasar sudah dalam kondisi harga tinggi, sehingga pedagang tidak memiliki banyak pilihan selain menyesuaikan harga jual. Kondisi ini membuat sejumlah konsumen mengeluh dan jumlah pembeli mulai berkurang meski tidak terlalu drastis.
 

Harga Telur Juga Naik

Selain ayam, harga telur juga ikut merangkak naik berdasarkan pantauan di lapangan. Harga telur yang seminggu lalu masih sekitar Rp30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp33 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram. 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan ayam ras menjadi salah satu penyumbang inflasi pada periode Agustus hingga September 2025. Diikuti cabai merah, dengan masing-masing sebesar 0,13 persen. Kenaikan ini terjadi akibat penyesuaian harga di tingkat peternak karena biaya produksi seperti pakan dan logistik.

Meski begitu, Tito menyampaikan kabar baik dari sektor beras. Indonesia disebut tidak akan melakukan impor beras tahun depan karena produksi nasional menuju swasembada.

Pedagang berharap pemerintah segera menstabilkan harga agar aktivitas pasar kembali ramai dan masyarakat tidak terbebani.

(Aulia Rahmani Hanifa)