Jakarta: Durasi kepemimpinan seorang kepala negara tidak hanya diukur dari lamanya waktu, tetapi juga bagaimana mereka mampu mempertahankan posisinya di tengah perubahan sejarah dan politik. Sepanjang sejarah, ada beberapa pemimpin negara yang tercatat memiliki masa jabatan sangat panjang dan meninggalkan jejak penting bagi negaranya.
Berikut para pemimpin negara dengan jabatan terlama:
1. Sobhuza II (Eswatini)
Sobhuza II memimpin sejak tahun 1899-1982, dengan masa jabatan lebih dari 82 tahun. Ia dikenal sebagai raja dengan pemerintahan terlama yang pernah diverifikasi di dunia. Bahkan setelah Swaziland meraih kemerdekaan, Sobhuza tetap menjadi simbol persatuan dan identitas budaya bangsanya.
2. Louis XIV (Prancis)
Louis XIV, yang dijuluki “Raja Matahari”, naik takhta saat masih sangat muda dan memerintah selama lebih dari 72 tahun. Masa pemerintahannya identik dengan penguatan kekuasaan monarki absolut, pembangunan besar-besaran, dan pengaruh budaya Prancis yang meluas ke seluruh Eropa.
3. Rama IX, Bhumibol Adulyadej (Thailand)
Raja Bhumibol Adulyadej naik takhta pada 1946 dan memerintah hingga wafat pada 2016. Dengan masa jabatan 70 tahun, ia menjadi raja terlama di era modern. Sosoknya dihormati luas karena dianggap mampu menjaga stabilitas sosial dan politik Thailand dalam berbagai masa krisis.
4. Ratu Elizabeth II (Britania Raya)
Ratu Elizabeth II mulai memimpin pada 1952 hingga wafat pada 2022. Selama 70 tahun, ia menjadi simbol kontinuitas di tengah perubahan besar, mulai dari perkembangan teknologi hingga dinamika politik global. Masa pemerintahannya tercatat sebagai yang terpanjang dalam sejarah monarki Britania.
5. Hassanal Bolkiah (Brunei Darussalam)
Sultan Hassanal Bolkiah naik takhta pada 1967 dan masih menjabat hingga kini. Dengan masa kekuasaan lebih dari lima dekade, ia dikenal sebagai salah satu pemimpin aktif dengan masa jabatan terlama di dunia. Kepemimpinannya kuat berkat sistem monarki absolut dan budaya lokal yang tetap dijaga.
Lamanya masa jabatan seorang pemimpin tidak hanya menandakan kekuasaan, tetapi juga mencerminkan stabilitas politik dan budaya yang mereka wariskan. Meski begitu, durasi panjang bukanlah satu-satunya ukuran. Yang lebih penting adalah bagaimana seorang pemimpin mampu membawa kemajuan, menjaga keadilan, dan meninggalkan warisan yang berarti bagi bangsanya.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.
(Keysa Qanita Fahira Achmad)