Presiden Joko Widodo mencanangkan sensus pertanian yang akan dilaksanakan dalam periode 1 Juni hingga akhir Juli 2023. Jokowi berharap, data hasil sensus pertanian jauh lebih akurat dan aktual.
Oleh sebab itu, Jokowi meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan sensus pertanian setiap lima tahun sekali.
“Mestinya ini setiap lima tahun, biayanya juga nggak banyak tapi penting. Bagaimana saya bisa memutuskan sebuah kebijakan kalau datanya tidak akurat dan tidak ter-update?” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Senin (15/5/2023).
Menurut Jokowi, data sensus pertanian 10 tahun sudah tidak relevan lagi dengan fakta yang terjadi saat ini di sektor pertanian, sehingga perlu diperbaharui. “Kita tahu untuk menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat butuh data yang akurat. Sering kita kedodoran di sini,” kata Jokowi.
Jokowi menilai sensus pertanian sangat penting, karena melibatkan hajat hidup orang banyak. Bahkan, sektor pertanian menyumbang 11,8% terhadap total PDB, serta menopang hidup sekitar 40 juta orang.