20 September 2023 09:40
Jaringan narkoba Fredy Pratama telah menggurita di Indonesia. Polri bahkan menyebut jaringan Fredy sangat terstruktur dan rapi. Hingga saat ini sedikitnya ada lima orang yang diidentifikasi sebagai tangan kanan Fredy untuk mengatur gurita bisnis narkobanya di Indonesia.
"Sebuah organisasi sindikat yang rapi terstruktur dan sudah diatur demikian rupa oleh Fredy Pratama," jelas Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada.
Tangan kanan pertama adalah Muhammad Rivaldo alias Kif. ia berperan sebagai operator pengendali yang memasukkan ratusan kilogram sabu ke Indonesia setiap bulan. Kemudian Ia mengatur pengiriman melalui orang-orang yang berperan sebagai kurir atau disebutnya kuda.
Kif memegang wilayah Sumatra dan Jawa. Ia ditangkap di apartemennya di Johor Baru.
Kemudian tangan kanan lainnya adalah seseorang berinisial WJ. Ia berperan sebagai operator pengendali peredaran narkoba di Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Ia menyelundupkan narkoba dari Malaysia dan kini sudah ditangkap.
Kemudian pasangan suami istri asal Palembang Adelia Putri Salma dan David. Polri menyebut keduanya berperan sebagai pasukan jaringan Fredy di wilayah barat dan timur, khususnya untuk mengedarkan sabu dan ekstasi. Keduanya juga membuat KTP dan identitas palsu.
Adelia yang merupakan selebgram asal Palembang bahkan dijuluki sebagai ratu narkoba. Tidak hanya itu Adelia dan David juga mengendalikan perputaran uang jaringan Fredy Pratama. Adelia telah ditangkap, sementara David masih buron.
Kemudian tangan kanan lainnya adalah mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami. Ia berperan melancarkan pengiriman narkoba jaringan Fredy Pratama melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung. Ia berkoordinasi langsung dengan Kif.
Pengungkapan jaringan Fredy telah berlangsung sejak 2020 hingga saat ini. Total 884 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dengan barang bukti mencapai 10,2 ton sabu.
"Pengungkapan yang dilakukan adalah berdasarkan pada adanya kesamaan modus operandi, khususnya penggunaan alat komunikasi yaitu menggunakan aplikasi BlackBerry Enterprise, Threema dan Wire saat berkomunikasi," ungkap Komjen Pol Wahyu Widada.
Kemudian pada Juli 2023, Polri menerbitkan red notice dan menggelar operasi bersandi Escobar untuk memburu Fredy Pratama. Dalam operasi tersebut polisi menangkap 40 orang lagi jaringan Fredy Pratama.
Operasi pencarian Fredy kini diperluas hingga ke Thailand dan sejumlah negara tetangga.