14 November 2024 18:51
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden bertemu di Gedung Putih pada Selasa kemarin untuk membahas hubungan AS dan Indonesia. Pertemuan ini berlangsung beberapa hari, setelah Indonesia dan Tiongkok menandatangani perjanjian maritim, yang menurut para kritikus dapat memberikan kredibilitas pada sembilan garis putus-putus Tiongkok yang mencerminkan klaim ekspansifnya di Laut Cina Selatan.
Ketika melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo, Presiden Biden mengatakan ia ingin memperkuat kemitraan dengan Indonesia dan memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
"Memperdalam kemitraan strategis komprehensif kita yang mencakup pendalaman kerja sama keamanan kita. Kita juga akan membahas tantangan global, termasuk Gaza dan Laut Cina Selatan." kata Presiden Joe Biden.
Sebelum ke Washington, Prabowo bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing dan keduanya menandatangani kesepakatan, untuk bersama-sama mengembangkan sumber day amaritim dekat Kepulauan Natuna.
Dalam pernyataan bersama seusai pertemuan bilateral, Presiden Biden dan Prsiden Prabowo menggarisbawahi dukungan kuat untuk menghormati hak kedaulatan dan yurisdiksi negara pantai atas zona ekonomi eksklusif, sesuai dengan hukum laut internasional, khususnya Konvensi Unclos 1982.
Baca juga: Biden-Xi Jinping Akan Bertemu di Peru, Diskusi Stabilitas dan Persaingan AS-Tiongkok |