Buruh korban PHK tembus 46 ribu hingga akhir Agustus 2024. Jumlahnya bakal bertambah lantaran industri manufaktur kian anjlok.
Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia mencatat hampir 50 ribu buruh kena PHK sejak Januari hingga Agustus 2024. Adapun data Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan jumlah buruh korban PHK menembus 46 ribu orang.
Industri manufaktur seperti tekstil, garmen, dan alas kaki merupakan sektor paling banyak melakukan PHK.
Anjloknya permintaan baru dan merosotnya produksi dalam tiga tahun terakhir menjadi biang kerok PHK di sektor manufaktur.
Belum lagi banjir barang impor yang membuat produk dalam negeri kalah bersaing. Asosiasi Pertekstilan Indonesia memperkirakan badai PHK berlanjut karena banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan.
Sedangkan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah berharap jumlah PHK tahun ini lebih sedikit daripada tahun lalu yang mencapai 64 ribu lebih kasus.
Strategi Pemerintah Cegah Badai PHK
Pemerintah mengupayakan berbagai langkah memulihkan badai PHK. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melihat ada tiga strategi yang bisa dijalankan.
Strategi itu yakni penguatan sumber daya manusia, memastikan ketersediaan bahan baku dan keseimbangan hulu-hilir, serta menghidupkan kembali sektor permesinan nasional.
"Menghidupkan kembali industri permesinan tekstil dalam negeri yang dapat mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi industri TPT nasional untuk menghadapi persaingan pasar global," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita, dilansir Media Indonesia, Minggu, 1 September 2024.
Pemerintah juga mengimplementasikan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), termasuk aktif mengenakan hambatan perdagangan serta restrukturisasi mesin.