3 December 2023 22:48
Dubai: PT Pertamina Persero menjabarkan pengembangan energi baru dan terbarukan untuk kurangi emisi karbon. Hal ini dipaparkan oleh Direktur Pertamina Nicke Widyawati di sela-sela pelaksanaan United Nations Climate Change Conference (UNFCCC) atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Di Paviliun Indonesia, Nicke mengatakan, sebagai negara berkembang Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi yang stabil dan energi merupakan katalis untuk itu.
Berbicara pada forum bertema Increasing Ambitions in Renewable Energy Targets for NDC Acceleration, Nicke menyebut ada tiga isu yang harus dikelola terkait energi.
“Isu pertama, keamanan energi. Kedua, keadilan energi dan ketiga keberlangsungan energi,” ujar Nicke di Dubai, Jumat 1 Desember 2023.
“Indonesia mempunyai target meningkatkan produksi minyak dari 700 ribu barel menjadi 1 juta barel pada 2030. Namun hal tersebut harus melakukannya dengan cara yang berbeda,” imbuh Nicke.
Sementara dalam konteks mengurangi emisi karbon, Nicke menekankan bahwa Pertamina mengembangkan energi baru dan energi terbarukan. Ini juga termasuk menggeser bahan bakar fosil. Namun demikian, energi fosil tidak sepenuhnya ditinggalkan.
“Pertama, kita harus mempertahankan warisan bisnis kita. Minyak dan gas. Mengapa? Pemerintah Indonesia mempunyai target meningkatkan produksi minyak dari 700 ribu barel menjadi 1 juta barel pada 2030. Pertamina hingga tahun kemarin, sukses mengurangi 31 persen emisi dalam operasional internal perusahaan,” kata Nicke.
“Jadi itu adalah strategi pertama. Strategi kedua adalah kami meningkatkan pengembangan produk dengan karbon yang rendah,” ujar Nicke.
Nicke juga menjelaskan, Pertamina terus mengembangkan produk dengan karbon yang rendah seperti biodiesel hingga Sustainable Aviation Fuel atau SAF. SAF adalah bahan bakar aviasi dengan campuran kandungan energi terbarukan.
SAF merupakan salah satu upaya transisi energi khususnya di bisnis aviasi dan mendukung pencapaian target net zero emission 2060.